Dana Sekolah Rp 80 Juta Dipakai Kepsek

SERANG,SNOL–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang mengancam akan memutasi guru SMAN I Pamarayan, jika terbukti bersalah. Pihak dinas mensinyalir, mandegnya sejumlah kegiatan bukan hanya dugaan indisipliner para guru, tapi lantaran uang kas sekolah untuk kegiatan tersebut dipakai oleh Kepala Sekolahnya untuk urusan lain di luar sekolah.

Langkah mutasi perlu dilakukan menyusul aksi demo yang dilakukan siswa/siswi yang menuding kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah mandeg dan gurunya jarang masuk kelas.

Kepala Bidang SMA/SMK Dindikbud Kabupaten Serang Suminta mengatakan, pihaknya akan memanggil semua guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) nya, Senin (9/3) nanti untuk membuktikan apakah masalah tersebut hanya wacana diluar atau memang benar terjadi.

“Saya sudah menginstruksikan Kepala Sekolah (Kepsek), harus segera mengadakan pertemuan dengan dewan guru dan komite. Karena, ini urusannya intern sekolah,” kata Suminta, Jumat (6/3).

Jika memang permasalahan yang dialami siswa/siswi tersebut benar terbukti, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas sampai tindakan mutasi terhadap guru yang bersangkutan. Menurut laporan kepala sekolah, ada tiga tuntutan siswa yang disampaikan. Diantaranya, guru jarang masuk, kegiatan ekstra kurikuler hampir tidak ada dan perbaikan sarana olahraga yang mandeg. “Sekarang saya masih tunggu laporan selanjutnya dari kepala sekolah,” tambahnya.

Menurutnya, pada dasarnya tuntutan siswa/siwa tersebut harus diselesaikan oleh kepala sekolah. Sebab, titik temunya ada di kepala sekolah. “Sebenarnya, masalah ini adalah masalah uang yang dipakai oleh kepala sekolah. Jadi mereka mungkin menuntut,” ujarnya lagi.

Kegiatan ekstra kurikuler dan untuk honor para guru, sempat terganggu. Salah satu penyebabnya diduga karena dana kas sekolah digunakan untuk kepentingan pribadi oleh kepala sekolah. Adapun dana yang terpakai, menurut pengakuan kepala sekolah adalah sekitar  Rp 80 juta. Kepsek berdalih, dana tersebut dipinjam untuk mengobati orang tuanya yang menderita kencing manis. “Pengakuannya sih katanya dipinjam biaya berobat,” imbuhnya.

Pihaknya sudah meminta kepada kepala sekolah agar segera menyelesaikan masalah tersebut karena uang itu untuk kepentingan sekolah dan bukan kepentingan pribadi. “Sah sah saja dipinjam juga, tapi harus ada kejelasan kapan akan dikembalikan,” pintanya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan siswa/siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Pamarayan melakukan aksi protes terhadap pihak sekolah, dihalaman sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Rangkasbitung-Pamarayan, Kamis (5/3). Aksi tersebut merupakan bentuk kekesalan terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah baru, atas carut marutnya kegiatan belajar mengajar (KBM), dan sejumlah persoalan lainnya. (mg23/mardiana/jarkasih)