PDAM TB Segera Keruk Lumpur Cisadane
TANGERANG, SNOL Belum lama dilantik menjadi Direktur PDAM Tirta Benteng, Suyanto langsung membuat gebrakan.
Dalam waktu dekat, perusahaan milik Pemkot Tangerang ini akan melakukan pengerukan lumpur yang berada di depan intake instalasi pengolahan air baku. Sejak tahun 2005 lalu, lumpur di lokasi itu belum pernah dikeruk lagi.
Pengerukan ini berawal dari meningkatnya volume air Sungai Cisadane dalam sepekan terakhir yang mengakibatkan pasokan air bersih kepada pelanggan terganggu dikarenakan pintu bendung dibuka.
“Sejak Rabu (19/11) malam, sekitar pukul 11.30 Wib produksi air bersih kami terhenti akibat pintu bendung dibuka. Atas ketidaknyamanan ini, kami mohon maaf kepada seluruh pelangggan. Situasi ini akan kami atasi secepatnya,” kata Suyanto usai meninjau lokasi intake di Pintu Air 10, Kamis (20/11).
Dijelaskan Suyanto, akibat meluapnya Sungai Cisadane, penjaga Bendung Pintu Air 10 terpaksa membuka beberapa pintu. Hal ini menyebabkan penurunan muka air di sekitar intake milik PDAM TB dan menyebabkan merosotnya kapasitas air baku yang akan diolah menjadi air bersih.
“Selain faktor alam, sedimentasi di sekitar intake kami (PDAM-TB, red), merupakan faktor utama penyebab tersumbatnya suplai air baku ke instalasi pengolahan air bersih,” ujarnya.
Guna mengatasi persoalan tersebut, Suyanto mengaku sudah menginstruksikan bagian produksi agar segera melakukan pengerukan lumpur di sekitar intake dengan mendatangkan alat berat berupa back hoe.
“Masalah ini sebenarnya bisa diselesaikan, asalkan ada niat sungguh-sungguh untuk mengutamakan pelayanan demi terciptanya kepuasan seluruh pelanggan PDAM TB,” tandasnya.
Kepala Bagian Produksi PDAM TB, Toto Sugiharta menambahkan, sedimentasi ini sudah berlangsung sejak lama, dan pengerukan besar dengan menggunakan alat berat terakhir dilakukan pada 2005 lalu.
“Kalau alat beratnya sudah tersedia, proses pengerukan lumpur ini kami perkirakan butuh waktu seminggu,” katanya.
Terkait ketebalan sedimentasi lumpur yang menutupi intake milik PDAM TB, Toto tidak bisa menerka-nerka. Namun jika dilihat sekilas ketebalan lumpur bisa mencapai dua meter lebih.
“Kami berharap kepada seluruh pelanggan bisa memaklumi kondisi ini. PDAM TB berjanji secepatnya mengatasi ini, sehingga kapasitas produksi air bersih bisa normal lagi,” pungkasnya.(jojo/dm/satelitnews)