ICW Ragu DPR Loloskan Busyro Muqoddas

JAKARTA,SNOL Peluang Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas untuk duduk kembali sebagai Pimpinan KPK terbilang susah. Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu diyakini bakal dijegal saat menjalani fit and http://techywhack.com/viagra-how-much proper test di http://baylorbasketball.org/levitra-soft-gel Komisi III DPR RI.

“Kalau di DPR saya agak ragu apakah mungkin masih bisa loloskan lagi yang bersangkutan,” kata Wakil Koordinator Badan Pekerja LSM Indonesian Corruption Watch (IW), Agus Sunaryanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (16/10).

Bukan tanpa sebab. Kata Agus, sempitnya peluang Busyro untuk lolos lantaran selama menjabat sebagai pimpinan dia hampir tak pernah mau mengikuti arahan para legislator di Gedung Senayan.

“Kami sih melihat Busyro nggak mau di intervensi selama jadi pimpinan,” terang dia.

Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK telah menyerahkan dua nama kandidat Pimpinan KPK kepada Presiden SBY. Mereka adalah Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Analis Hukum Internasional dan Kebijakan Sekretariat Kabinet RI Roby Arya Brata.

Dua nama ini kemudian akan diserahkan Presiden ke DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan. DPR selanjutnya akan memilih satu di antara dua orang itu untuk mengisi posisi Busyro yang masa jabatannya berakhir Desember mendatang.

Adapun Busyro masa jabatannya sebagai Wakil Ketua KPK berakhir pada Desember mendatang. Selama setahun pertama, Busyro menjabat Ketua KPK menggantikan Antasari Azhar. Sebelum berkarir di KPK, Busyro menjabat sebagai Ketua Komisi Yudisial.

Sedangkan Roby, pernah menjadi dosen tamu bidang antikorupsi di Australian National University, Australia. Dia juga mengajar di algaeindustrymagazine.com Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Roby pernah menciptakan buku yang diterbitkan di Amerika Serikat yang berjudul “Why Did Anticorruption Policy Fail? a Study of Anticorruption Policy Implementation Failure in Indonesia (Research in Public Management)”.

Pada 2010, Roby pernah menuliskan gagasannya mengenai penyelamatan KPK yang dimuat dalam sebuah media online. Dalam tulisan itu, Roby menganggap erpilihnya Antasari sebagai ketua KPK merupakan bagian dari skenario pembusukan internal KPK. Dia meragukan integritas Antasari.(sam/rus/rmol)