500 dari 800 TKI tak Tercatat di Disnakersos Lebak
LEBAK,SNOL Dari sekitar 800 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Lebak yang bekerja ke luar negeri, 500 orang diantaranya belum tercatat di http://0to5.com/levitra-canada-online-pharmacy Dinas Tenaga Kerja dan uri.org.al Sosial (Disnakersos) setempat.
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Pusat dan Perusahaan Jawatan Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan TKI, diduga tidak memberikan informasi datanya.
Kepala Disnakersos Lebak Maman Budiman, mengakui tidak tercatatnya sekitar 500 TKI tersebut membuat Disnakersos tidak bisa melacak keberadaan mereka jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
“Seharusnya setiap TKI asal Lebak yang akan bekerja ke luar negeri, lapor ke kami. Nanti kami yang akan membantu membuat paspor-nya juga,” kata Maman, Selasa (7/10).
Mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak ini berharap kepada TKI atau keluarganya yang akan bekerja di luar negeri, untuk berkoordinasi dengan Disnakersos Lebak.
Disinggung kemungkinan dari 500 TKI tersebut ada yang illegal, Maman membantahnya. Dia menegaskan hal itu semata-mata hanya karena BNP2TKI yang tidak berkoordinasi dengan Disnakersos.
“Kami akan berusaha berkoordinasi dengan BNP2TKI dan para pihak terkait, untuk kemaslahatan bersama,” tambahnya.
Ketua Fraksi PKS DPRD Lebak Iif Makmur, meminta Disnakersos Lebak untuk melakukan jemput bola dan mencarikan jalan keluar terkait permasalahan tersebut. “Jangan sampai hal itu terjadi lagi, karena ini menyangkut masyarakat,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang Tenaga Kderja Wanita (TKW) asal Kampung Pasir Pulo, RT 01/06, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rakasbitung, Kabupaten Lebak yakni Dede Yeti (58) binti Sulaeman, empat tahun pergi ke Arab Saudi hingga saat ini belum ada kabar yang diterima pihak keluarga.
Suami Dede Yeti yakni Maman Supratman (67) dan cucunya Asep (12), hanya bisa meneteskan air mata mengenang Dede Yeti. Sesekali mereka mengusap air mata dengan sapu tangan yang dipegangnya, ketika Satelit News berusaha untuk mewawancarainya. (ahmadi/mardiana/satelitnews)