Enam Kecamatan Rawan Banjir Bandang
LEBAK,SNOL– Enam kecamatan di Kabupaten Lebak rawan diterjang banjir bandang. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sajira, Leuwidamar, Banjarsari, Gunungkencana, Bayah dan Kecamatan Cihara.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan, enam kecamatan tersebut dikategorikan rawan banjir bandang karena wilayahnya berdekatan dengan bantaran Sungai Ciujung dan muara laut. Selain itu, banjir bandang pernah melanda enam wilayah tersebut beberapa puluh tahun silam, karena bendung sungai jebol dan meluapnya muara air laut lantaran diguyur hujan secara terus menerus.
“Makanya masyarakat yang berada di enam kecamatan tersebut harus tetap waspada, terutama pada saat musim penghujan,” kata Kaprawi, Selasa (1/7)
Dikatakan Kaprawi, banjir bandang terjadi di daerah yang wilayahnya rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.
“Akibatnya segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar,” tukasnya.
Kaprawi mengaku, pihaknya sudah menghimbau kepada warga di enam wilayah kecamatan tersebut untuk melestarikan alam dengan cara melakukan reboisasi (penghijauan) di sekitar daerah aliran sungai (DAS). Hal itu sebagai upaya yang dilakukan BPBD untuk menanggulangi banjir bandang.
“Selain itu pengendalian tata ruang yang baik dan jauh dari permukaan tanah yang rendah meminimalisirkan kerugian dari pihak masyarakat. Serta pengaturan debit air yang mengalir dari hulu ke hilir dapat kami alihkan seperti pemindahan aliran air,” papar Kaprawi.
Terpisah, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta masyarakat khususnya yang daerahnya berada di bantaran Sungai Ciujung untuk tidak membuang sampah secara sembarangan. “Saya minta warga juga kembali membudayakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan pemukimannya untuk meminimalisir dampak kerugian akibat banjir bandang,” pintanya. (ahmadi/aditya)