Pemerintah Berharap Awal Puasa Tahun Ini Kompak
Hilal Dipantau di 63 Titik
JAKARTA,SNOL Pemerintah lewat Kementerian Agama terus berupaya mencari titik temu atas potensi-potensi perbedaan penetapan kaleder hijriyah. Khususnya yang terkait awal puasa Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.
Sore ini, Kemenang akan menggelar sidang isbat untuk menentukan puasa Ramadhan 2014. Sebagai pemimpin sidang, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin berharap seluruh ormas Islam di Indonesia kompak untuk mengikuti sidang isbat. Perkara nanti hasilnya ada perbedaan, Lukman berharap semua ormas Islam bisa menunjukkan kekompakannya. Dia mengatakan Kemenag mengundang seluruh ormas Islam, termasuk yang sudah menetapkan awal puasa.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan perbedaan penetapan awal puasa tahun ini sudah ketemu penyebabnya. Dia menuturkan, perbedaan itu disebabkan karena kriteria yang dipegang kelompok masing-masing.
“Kalau kriteria itu bisa dibahas dengan semangat mencari titik temu. Insya Allah ke depan bisa kompak,” kata Lukman, Kamis, (26/6).
Dia lantas menuturkan persiapan pelaksanaan sidang isbat petang nanti. Kemenag merencanakan ada 63 titik pantau hilal di seluruh wilayah Indonesia. Di wilayah Jawa timur, diantaranya digelar di bukit Condro Dipo, Gresik; pantai Gebang, Bangkalan; pantai Kabut, Situbondo, dan di komplek Angkatan Udara Ngiyep, Malang.
Lukman menjelaskan tidak semua sesi sidang isbat digelar tertutup dari peliputan media massa. Ia menguraikan sesi pertama sidang isbat dipakai untuk paparan hasil pemantauan dari pakar astronomi dan Badan Hisab dan Rukyah (BHR) Kemenag. Dia mengatakan sesi ini bersifat terbuka untuk publik.
Sesi kedua adalah sidang inti yang mengumpulkan hasil pemantauan hilal dari penjuru Indonesia. Pada sesi ini juga dibuka kesempatan bagi para delegasi ormas Islam untuk menyampaikan padangannya. “Sesi kedua ini yang tertutup,” jelas Lukman.
Sesi kedua itu ditutup karena pembahasannya sangat teknis. Apalagi masyarakat biasanya lebih menunggu keputusan sidang isbat ketimbang proses perdebatannya. Selain itu, sesi ini bersifat tertutup karena untuk efisiensi waktu. “Kalau disorot kamera wartawan, semua ormas jadi pingin ngomong. Jadinya lama,” paparnya.
Guna efektifitas waktu, Lukman mengatakan Kemenag membuka forum sarasehan antar kiai, ahli ilmu falak, dan pakar astronomi. Dia berharap gagasan-gagasan terkait penetapan awal Ramadan dibahas tuntas dalam forum sarasehan yang digelar mulai Rabu (25/6) lalu.
“Sehingga nanti diskusi di sidang isbat tidak lama-lama. Masyarakat bisa langsung mendapat kepastian kapan awal puasa versi pemerintah,” tandas Lukman seperti dikutip dari JPNN.
Organisasi Islam Muhammadiyah melalui maklumatnya, telah menetapkan awal puasa Ramadan 1435 H/2014 M mulai besok (Sabtu, 28/6). Sedangkan pemerintah bersama Nahdlatul Ulama (NU) serta ormas Islam lainnya, baru menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadan petang ini.(rus/rmol)