Stok Kebutuhan Pokok Aman

SERANG, SNOL–Bank Indonesia (BI) Banten menjamim stok kebutuhan pokok selama Ramadhan dan jiveparty.com Idul Fitri 1435 aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan melakukan aksi borong atau panik buying. Hal itu ditegaskan Manager Bank Indonesia (BI) Banten, M Nuryazidi, Senin (9/6).

Menurut dia, pihaknya akan terus berupaya mengantisipasi kenaikan inflasi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, antara lain dengan memonitor sejumlah pasar tradisional dan beberapa distributor pangan strategis di Banten. “Kegiatan ini dilaksanakan untuk memantau kecukupan pasokan dan kondisi harga kebutuhan pokok sebelum memasuki bulan puasa dan Lebaran,” kata Didi sapaan akrabnya, saat ditemui BANPOS, di ruang kerjanya, Senin (9/6).

Ia mengungkapkan, rata-rata permintaan kebutuhan pokok tahun 2012 mencapai 0,3 hingga 0,5 persen, dan untuk di Mei 2013 mencapai 9,68 persen. Sedangkan untuk periode 1 Januari hingga Mei 2014 mencapai 2,29 persen. “Memang terjadi ada kenaikan harga, namun hal tersebut dikarenakan oleh pola belanja dari masyarakat yang begitu tinggi atau panic buying,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, stok beberapa kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri aman, artinya ketersediaan bahan pokok masih di atas perkiraan kebutuhan konsumsi. “Misalnya stok beras mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun,” ujarnya.

Didi mengimbau masyarakat untuk tidak panik akan terjadinya kenaikan bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran. Selain itu, pihaknya pun meminta kepada media untuk tidak perlu memfollow up mengenai naiknya kebutuhan pokok yang mengakibatkan kepanikan pada para masyarakat. “Pemberitaan mengenai kenaikan bahan pokok akan berdampak kurang baik terhadap masyarakat,” ujarnya.

Dengan demikian, diharapkan masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian bahan pokok secara berlebihan yang bisa mengakibatkan kenaikan harga. “Selain itu, kami harap para pengusaha untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi. Pemerintah daerah memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi sehingga tidak ada alasan bagi pedagang menaikkan harga di atas batas wajar,” harapnya. (eua/igo/bnn)