Gas 3 Kg Langka, Ibu-ibu Kembali ke Kayu Bakar
SERANG,SNOL Akibat terjadinya kelangkaan ketersediaan tabung gas elpiji ukuran 3 Kilogram (kg) sejak dua pekan terakhir, warga di Kecamatan Petir dan real viagra online without prescription Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang beralih kembali ke kayu bakar.
Mulyanah (42) warga Desa/Kecamatan Tunjung Teja, mengaku dirinya sudah tidak menggunakan gas 3 kg untuk melakukan aktifitas memasak, sejak dua pekan terakhir. Sebab tabug gas di seluruh agen tabung gas di Kecamatan Tunjung Teja tidak tersedia.
“Sudah dua minggu. Saya sudah mendatangi semua agen di Tunjung Teja, tetapi satu pun tidak ada yang menjual tabung gas isi 3 kg,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (6/4).
Senada dikatakan May (30), warga Kecamatan Petir Kabupaten Serang. Ia mengaku kesulitan membeli gas elpiji ukuran 3 kg. Untuk mendapatkannya, ia harus mencari hingga ke Kota Serang. Hal ini sangat memberatkan dirinya dalam memasak berbagai makanan keluarga.
“Susah dapatnya. Tiap mau membeli, saya harus ke Kecamatan Curug Kota Serang yang jaraknya cukup jauh, serta memakan biaya tambahan. Belum lagi sekarang harganya naik Rp1000 per tabung,” katanya.
Kelangkaan tersebut belum diketahui penyebabnya, karena tanpa ada pemberitahuan resmi dari agen PT Pertamina.
Rafli, salah satu kios yang menjual tabung gas elpiji ukuran 3 kg, mengaku sangat sulit mendapatkan pasokan dan pengiriman gas dalam satu bulan terakhir. Namun ia tidak mengetahui penyebabnya.
“Pengirimannya tidak tentu. Jika datang pun, dalam dua atau tiga jam langsung habis terjual. Saya paling menerima kiriman 10 tabung, padahal biasanya 20 tabung,” ungkapnya.
Senada dikatakan Jenal, pemilik kios lainnya. Menurutnya, selain sulit mendapatkan pasokan gas elpiji, harganya pun seolah sengaja dinaikkan Rp1000 hingga Rp2000 per tabung.
“Biasanya sih kalau stok habis, saya tinggal hubungin agen resmi, pasti langsung dikirim. Tetapi sekarang susah, kadang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, saya belanja ke Kota Serang,” katanya.(arif/jarkasih/satelitnews)