Ketimbang Beli Lahan Kuburan Mewah, Mending Bersedekah

makam

SNOL. Dunia maya lagi rame menggosipkan bisnis kuburan mewah. Opini Tweeple dan levitra online us]non generic levitra Facebooker terbelah. Ada yang melegalkan dan mengharamkan bisnis liang lahat tersebut. Account twitter bbevteson @sep­tianshellvey berpendapat, bisnis kuburan mewah sebagai bisnis yang menjijikan. “Hadeuhh, ada-ada saja bisnisnya,” kicaunya.

Menurut tweeps M. Iqbal Tawak­kal @MIT_23, kuburan mewah untuk seseorang yang sudah meninggal aneh dan tidak wajar.

“Memang, apa enaknya punya kuburan mewah? Gengsi kok dibawa mati,” kritik­nya.

Tweeps M. Zainuri Ikhsan @mzai­nurii memandang, pemakaman mewah hanya untuk gaya-gayaan saja. Sedangkan Alvin Aritanando @Al­vinGracis, mendukung fatwa haram bisnis kuburan.

Kaskuser sniperkid14 berpendapat, bisnis makam mewah bukan merupakan kebudayaan masyarakat Indonesia, yang menganut adat ketimuran.

“Warga di negara tercinta ini makin lama makin aneh saja, sampai kuburan dibikin mewah. Apalagi diperjual belikan. Kuburan mahal nggak jaminan surga,” kritiknya.

Kaskuser dewistimila berkomentar, daripada membeli lahan makam dengan harga mahal, lebih baik pihak keluarga yang menggunakan kekayaannya untuk bersedekah.

“Menurut saya mubazir membuat mewah kuburan yang hanya beruku­ran 1 X 2 meter,” ujarnya.

Facebooker Andy Saputra AR me­nilai, mewah atau tidaknya makam seseorang tak perlu diperdebatkan. Menurut dia, memewahkan sebuah makam mulia, jika bertujuan meng­hormati orang yang sudah meninggal.

“Makam para pahlawan kita kan dihias? Bahkan dijadikan tempat berkumpul pada waktu tertentu. Menurut saya, pemakaman terlihat mewah dan mahal karena harga tanah belakangan ini memang sangat tinggi,” katanya.

Facebooker Riri Hermawaty menyebut, orang berduit yang rela bayar mahal untuk sebuah pemakaman, sebagai orang bodoh.

“Mending buat bantu orang miskin dan yatim piatu. Dijamin, dapat pahala. Makam yang dibuat semewah apapun tidak akan bisa dirasakan oleh orang yang sudah meninggal,” ingatnya.

Menteri Agama Suryadharma Ali menganggap kuburan mewah berlebihan. Suryadharma menilai, perlu ada evaluasi jika kuburan dihias berlebihan. “Kalau kuburan mewah mungkin ada rumahnya, ada ruang pertemuannya kemudian juga menggunakan tanah yang sangat luas gitu, ya itu juga perlu dievaluasi saya kira,” ujarnya, kemarin.

Suryadharma mengajak publik melihat fenomena kuburan mewah ini dari kacamata kemanusiaan. Jangan sampai orang yang masih hidup menjadi telantar.

“Kalau kita tinjau dari sisi kemasyarakatan, masih banyak rumah orang yang masih hidup tapi jelek. Tapi orang yang sudah meninggal kok berlebihan,” sentilnya.

Untuk diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram untuk bisnis jual beli lahan kuburan yang tak sesuai syariat Islam. Fatwa dikeluarkan lantaran mulai maraknya bisnis pemakaman di Indonesia yang menawarkan kemewahan.

“Fatwa ini fokusnya pada bisnis jual beli pemakaman yang sudah mulai marak di Indonesia,” kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, Asrorun Niam Sholeh. (rmol)