Disambar Petir, Dua Tewas

Petir Ngamuk di Jatiuwung

Saat Asyik Mainan Ponsel

TANGERANG, SNOL Gelegar­rrr!!!! Gemuruh petir tiba-tiba me­nyambar sebuah gubuk di pinggir Jalan Moh Toha Km 5, Kampung Nagrak, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Kamis (13/12). Dua orang pengojek yang tengah berteduh di gubuk tersebut tewas mengenaskan karena turut ter­sambar.

Dua orang korban masing-mas­ing bernama Robi (35) dan Mur­san (40). Keduanya merupakan warga Desa Lebak Wangi, Keca­matan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.

Menurut keterangan saksi, Amin (47), peristiwa terse­but terjadi ketika keduanya sedang berteduh dari hujan. Sebelum petir itu menyambar, salah satu korban yang be­lakangan diketahui bernama Robi sedang asyik memaink­an handpone, sedangkan te­mannya duduk di sebelahnya.

“Tidak lama berselang, tiba-tiba petir menyambar Robi melalui atap gubuk dan http://securitybastion.com/pfizer-levitra langsung mengenai kepalan­ya hingga kosong, helm yang dipakai Robi juga pecah be­rantakan,” ujar Amin di best price generic levitra lokasi yang tak jauh dari tempat ke­jadian.

Sedangkan teman dari Robi yang duduk persis di sebelah­nya, lanjut Amin, juga ikut menjadi korban tersambat petir hingga kedua korban ini sekujur tubuhnya gosong. “Kedua korban ini langsung dibawa oleh warga dan polisi ke RSUD Tangerang, namun katanya nyawa kedua pria ini tidak bisa diselamatkan,” tu­kasnya.

Kapolsek Jatiuwung, Kom­pol Alamsyah Pelupessy membenarkan adanya peris­tiwa dua korban tewas tersam­bar petir. Menurutnya, jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang oleh petugas Polsek Jatiu­wung. “Ya, diduga korban tewas tersambar petir, kita su­dah hubungi keluarga mereka. Dan kami memberikan garis polisi di lokasi tersebut,” ucap Kompol Alamsyah Pelupessy.

Jaja, tetangga korban di Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, mengungkapkan, ked­ua orang yang tersambar petir tersebut berprofesi sebagai tukang ojek. “Saya tidak me­nyangka korban tewas den­gan mengenaskan, tubuhnya hangus tersambar petir. Saat itu, Mursan sedang mengan­tar penumpang ke Jalan Raya Total Persada KM 4, Keca­matan Periuk,” katanya.

Jaja mengaku, korban yang dikenal gigih dalam men­cari nafkah, sebelum keja­dian korban sempat berbicara dengannya pada pukul 12.00 WIB. “Itu dia, korban sempat ngobrol sama saya. Memang saat itu kondisi hujan deras. Rencananya korban akan di­makamkan di Bayur,” terang­nya. (jojo/deddy)