Dewan Desak Duta Bintaro dan Alam Sutera Bikin Tandon
PINANG,SN – DPRD Kota Tangerang memanggil pengembang Alam Sutera dan Duta Bintaro, terkait keluhan warga soal banjir, kemarin (9/5). Hasilnya, DPRD meminta kedua pengembang raksasa tersebut untuk menyelesaikan masalah saluran air.
Pertemuan yang dimulai dari siang hingga sore hari itu untuk menanyakan letak permasalahan dan menemukan solusi yang harus dilakukan kedua belah pihak. “Agar satu sama lain tidak ada yang disalahkan atau dimenangkan, maka kedua belah pihak sepakat untuk kedepannya menyelesaikan pembuatan tandon di masing-masing kawasan,” kata Heri Rumawatine, Ketua DPRD Kota Tangerang.
Penyelesaian perbaikan maupun pembangunan saluran air pun harus dilakukan. Persoalan banjir ini, sudah menyangkut warga di luar Duta Bintaro maupun Alam Sutera. Yaitu warga di kawasan Kunciran.
Menurut Ketua Perhimpunan RW Duta Bintaro, Irfan, pihaknya merasa didukung seratus persen oleh DPRD. Sebab, tingkah laku pihak Alam Sutera yang menaikkan selang pompa air saat terjadi banjir di komplek Oynix, pada 30 April 2012, sudah menyinggung warga setempat.
“Waktu itu pembuangan airnya langsung ke jalan dan tepat di samping rumah salah seorang warga Cluster Tapak Siring Duta Bintaro, tentu saja kami sangat tersinggung,” kata Irfan.
Irfan pun menerima, jika solusi yang ditawarkan DPRD Kota Tangerang adalah menunggu hingga musim kemarau tiba, dan bersama melakukan perbaikan saluran air. Dia pun berharap, jika nantinya Pemkot ikut ambil andil dalam perbaikan dan penambahan saluran air yang melintas kawasan penduduk tersebut.
Sedangkan pihak pengembang Duta Bintaro, merasa pihaknya sudah melakukan kewajiban untuk membangun tandon seperti yang diperintahkan. “Kami sudah mempunyai tandon di tiga tempat dengan luas berbeda-beda,” kata Herry M Saragi Napitu, Pimpinan Proyek Duta Bintaro, Kota Tangerang.
Tandon tersebut, aku Herry, seluas 5.500, 2.000, dan tiga ribu meter persegi di Cluster tapak Siring, Ubud, dan dekat makam warga Kunciran. Tandon tersebut, untuk menampung air hujan maupun pembuangan air seluas 45 hektar Duta Bintaro, dengan tujuh cluster di dalamnya.
Permasalahan banjir ini bukan lagi masalah Duta Bintaro maupun Alam Sutera. Dia pun mengharapkan adanya campur tangan Pemkot, Jasa Marga, yang mengatur atau membenahi saluran air menuju Situ Cipondoh. “Karena dikabarkan untuk masuk ke Situ Cipondoh terhalang jalan tol kilometer 13,” kata Herry. (pramita/susilo)