Kronologi Jokowi Ngamuk Banting Pintu di Kantor Walikota Jaktim

F-JOKOWI-FERRY JPNN

JAKARTA,SNOL Walikota Jakarta Timur dan http://ampia.org/wp/buy-levitra-in-europe seluruh stafnya dibikin pontang-panting oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Gubernur menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Walikota Jakarta Timur yang berada di Cakung, dan langsung menuju loket Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Walikota Jakarta Timur, Krisdianto dan Kepala PTSP Jakarta Timur, Khusnul Chotimah, tampak terkejut. Dengan wajah tegang, mereka bersama staf Walikota yang jumlahnya tak banyak buru-buru menyambut kedatangan sang gubernur.

Wajah Jokowi terlihat masam. Sebelumnya ia menerima pengaduan dari seorang warga Jakarta Timur bernama Neni (45), yang tengah mengantre. Neni mengadukan pihak Walikota Jakarta Timur yang memperlama pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

“Saya mau urus surat izin kerja. Lama. Katanya dua minggu lebih,” lontar Neni bersungut-sungut, di Kantor Walikota Jakarta Timur, Jumat (18/10).

Mendengar pengaduan tersebut, Jokowi mendekat ke loket PTSP di mana ada Khusnul Chotimah di sana.

“Mau ngurus SIUP bagaimana? Berapa hari baru jadi? Setelah ini mengurusnya dimana lagi?” tanya Jokowi kepada petugas loket.

Sekonyong-konyong Kepala PTSP, Khusnul Chotimah, mendatangi Neni. “Ah ibu. Bisa kok itu diurus cepat,” ucapnya.

Neni hanya tersenyum sinis lantaran fakta yang dia temui di lapangan tidak seperti itu. Sementara Jokowi yang tak puas dengan jawaban Kepala PTSP, bertanya ke petugas PTSP lain yang bertugas. Si petugas langsung menjawab dengan grogi.

“Mengurusnya tiga hari pak. Selanjutnya diinput di atas. Ke lantai 4. Eh, lantai 3 pak,” jawab si petugas dengan gelagapan.

Kemudian terdengar teriakan salah satu warga yang menegaskan petugas tersebut bohong. “Dari petugasnya biasanya dua minggu. 10 menit mengantre,” seru salah seorang warga, Rofi Nata (35).

Kesal, Jokowi pun langsung menuju lantai 3 untuk melihat ruangan untuk menginput data warga. Dengan membawa map hitam berisi berkas Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Jokowi langsung bertanya ke petugas tentang cara menginput data. Di ruangan tersebut suasana sepi dan hanya ada satu petugas saja.

“Ini bagaimana inputnya? Passwordnya apa?” tanya Jokowi.

Wajah petugas penginput data tersebut langsung pucat. Ternyata password input data hanya diketahui oleh Kasudin UMKM Jakarta Timur, Johan Afandi. Dan sayangnya, Johan pun sedang tidak ada di tempat dengan alasan rapat. Petugas sempat saling menunjuk satu sama lain perihal siapa yang mengetahui password tersebut. Tampaknya untuk menutupi kesalahan Kasudin UMKM.

Kemarahan Jokowi semakin bertambah karena sempat melihat salah satu komputer sedang menampilkan game. Komputer itu segera dimatikan salah satu staf ketika melihat Jokowi masuk.

Khusnul yang menemani Jokowi pun tak kalah paniknya. Khusnul malah membawa Jokowi ke lantai 4, bukannya ke ruangan Kasudin UMKM di lantai 3. Sepertinya untuk menutupi bahwa Kasudin UMKM sedang tidak ada di kantor dan staf yang bertugas pun tidak ada.

Khusnul sibuk memberikan penjelasan kepada Jokowi. Namun wajah sang gubernur tetap masam. Mimik muka Jokowi perlahan berubah lebih serius. Langkah Jokowi yang turun cepat dari lantai 3 langsung diikuti oleh staf dan awak media massa. Sebelum keluar dari ruangan, Jokowi melempar map hitam yang dia pegang dengan keras ke atas meja.

Namun sebelum itu, Jokowi memanggil David, staf pribadinya, untuk mencatat seluruh nama staf Walikota yang berada di lantai 3 dan segera berlalu dari ruangan tersebut menuju mobil.

“Vid, catat nama-namanya ini semua,” ujarnya dibalas dengan anggukan.

Walikota Jakarta Timur dan Kepala PTSP berusaha mengejar Jokowi ke bawah. Namun Jokowi hanya diam dan langsung masuk ke mobil dinas hitam miliknya sambil membanting pintu dengan keras.

“Ya ampun. Sampai nggak buka jendela begitu,” celetuk salah seorang staf Walkot Jaktim.

Untuk diketahui, 16 Juli 2013 lalu Jokowi juga pernah sidak ‘pilot project’ PTSP ke Kota Administrasi Jakarta Timur. Dalam sidak tersebut Jokowi meminta agar Standard Operational Procedure (SOP) pelayanan kantor Walikota harus bisa mengurus izin SIUP maksimal tiga hari selesai.(eli/ald/rmol)