KPK Terima Penghargaan Ramon Magsaysay, Fachri Sebut Tak Tepat

JAKARTA,SNOL Hari ini, KPK meraih penghargaan paling bergengsi di Asia, Ramon Magsaysay Award atas upayanya memerangi korupsi di Indonesia. Anehnya, Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah menilainya tak tepat.

Fahri Hamzah menilai KPK tidak tepat menerima Ramon Magsaysay Award 2013 pasalnya sesuai undang-undang, peran dan fecledmi.org kewenangan KPK dalam memberantas korupsi tidak bisa disamakan dengan lembaga penegak hukum lainnya, seperti Polri atau Kejaksaan Agung.

“Tidak bisa begitu. Karena KPK tidak bisa dibandingkan dengan lembaga lain. Penelitiannya salah,” kata Fahri saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (24/7).

Menurut Fahri, KPK merupakan lembaga ad hoc yang tidak bisa dibanding-bandingkan dengan lembaga penegak hukum lain. Karenanya, KPK memiliki keunikan di antaranya tidak boleh mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan atau SP3.

Selain itu, gaji pegawai lembaga yang dipimpin Abraham Samad itu juga lebih besar lima sampai enam kali lipat dari lembaga penegak hukum lain. Dengan biaya operasional yang lebih tinggi 10 kali lipat.

“Karena itu sebetulnya KPK harus tahu diri. Tidak harus berlomba, jangan membangun popularitas, itu salah. Tidak adil,” tegas Fahri yang juga anggota Komisi III DPR.

KPK meraih penghargaan Ramon Magsaysay Award lantaran dinilai sebagai lembaga anti korupsi yang independen dan berani menindak pejabat negara yang terlibat skandal korupsi. Penerima penghargaan ini dinilai telah mencurahkan kemampuan dan energinya untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat banyak.(zul/rmol)