Kantor Pemasaran BSR Disegel Warga

CIPUTAT,SNOL—Sikap pengembang yang penuh ketidakpastian, puluhan penghuni Perumahan Bumi Serpong Residence (BSR), Jalan Raya Pamulang II, Ciputat kembali melakukan aksi demonstrasi di kantor pemasaran perumahan mereka, Minggu (17/3).

Dalam aksinya, kali ini penghuni perumahan semakin nekad dengan menyegel kantor pemasaran milik pengembang PT Puri Ayu Lestari tersebut. “Pihak developer tidak mempunyai itikad baik. Hasil perundingan pada aksi pertama sampai sekarang tidak ada titik terang. Makanya kami segel kantor pemasaran ini,” ungkap Bambang, koordinator warga.

Bukan hanya melakukan penyegelan, warga juga berencana membawa masalah ini ke Walikota, DPRD Kota Tangsel dan http://obriend.info/wordpress/cialis-prices YLKI Tangerang. Sebab, apa yang dilakukan pengembang sudah banyak merugikan warga perumahan. “Kami dapatkan informasi bahwa banyak pengembang nakal yang enggan memenuhi hak-hak konsumennya. Warga BSR tidak mau diperlakukan sama, dan kami ingin melakukan upaya hukum,” jelasnya.

Kata Bambang, mengingat sudah banyak warga yang melunasi kewajiban kreditnya sejak tahun lalu, dia pun berharap agar sertifikat tanah segera dikeluarkan oleh pengembang. Bukan hanya itu, 8 tuntutan lainnya yang sudah dilayangkan penghuni beberapa waktu lalu juga agar dipenuhi pengembang.

“Tuntutan kami sangat sederhana, pengembang harap segera merelokasi tempat pembuangan sampah (TPS), membangun dan perbaikan turap tebing, meninggikan turap sungai, percepatan penyelesaian sertifikat rumah, optimalisasi sistem satu lajur kendaraan di dalam komplek, perbaikan saluran air, dan perbaikan akses jalan,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Sales Manager Developer PT Puri Ayu Lestari, Hari B Hartadi mengatakan, masalah belum keluarnya sertfikat penghuni perumahan lantaran masih ada sangkutan pengembang dengan pihak bank pemberi pinjaman modal agunan kredit perumahan. “Kami ada masalah dengan bank, dan sedang kami selesaikan,” aku Hari.

Ditanyakan lebih jauh penyebab masalah yang membelit antara perusahannya dengan pihak bank, Hari enggan menguraikan lebih rinci. Sedang soal tuntutan puluhan penghuni yang berujung penyegelan kantor, Hari mengaku telah berkoordinasi dengan pimpinan proyek. “Kalau masalah dengan warga sudah saya bicarakan dengan Pimpro,” jelasnya. (pane/deddy)