Narkoba Masuk Pesantren, Begini Rencana Buwas Menghadapinya
JAKARTA,SNOL Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso tak hanya galak dalam memberantas narkoba. Polisi berpangkat komisaris jenderal yang beken disapa dengan nama Buwas itu juga getol mengampanyekan bahaya narkoba.
Namun, kali ini Pak Buwas hadir di tengah-tengah santri justru bukan di pesantren. Namun, ia hadir sebagai narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). Peserta sosialisasi itu adalah mahasiswa yang juga santri di Pondek Pesantren Annu’aimy Jakarta.
Buwas mengungkapkan, pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai lebih dari 5 juta orang. “Sekitar 40 hingga 50 orang meninggal setiap hari,” katanya.
Mantan Kabareskrim Polri itu menambahkan, jumlah pengguna narkoba itu cenderung terus meningkat. Ia menuturkan, saat ini ada sekitar 72 jaringan narkoba internasional yang terus memasukan barang haram itu ke Indonesia.
Menurut Buwas, pasar Indonesia memang menggiurkan bagi sindikat narkoba. “Perputaran uang dari bisnis narkoba ini menghasilkan sekitar Rp 1,2 triliun per bulan,” ungkapnya.
Karenanya Buwas menegaskan, upayanya memerangi narkoba tidak hanya dengan mengejar bandar. BNN juga berupaya melakukan pencegahan dengan mengajak publik menjauhi narkoba.
Terlebih, narkoba juga sudah memasuki pesantren. Bahkan banyak santri yang akibat tidaktahuan mereka akhirnya mengonsumsi narkoba.
“Saya sudah datangi banyak pesantren di Indonesia. Karena ketidaktahuan tentang narkoba, ada santri yang mengonsumsi obat kuat dengan alasan untuk zikir. Padahal benda yang dikonsumsinya itu adalah narkoba,” katanya.
Karenanya, Buwas sedang menyusun buku untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. “Harapan saya, buku itu nanti bisa dijadikan kurikulum di pesantren,” kata Buwas.
Agar menarik, nantinya buku itu juga akan dilengkapi dengan animasi tentang bahaya narkoba. “Banyak memang kendalanya untuk menuntaskan buku dan animasi tersebut, tapi saya bertekad untuk menyelesaikannya,” pungkas Buwas.(fas/jpnn)