64 Bangunan Rusak Diterjang Puting Beliung
TANGERANG,SNOL Kerusakan akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi Minggu (20/12) lalu ternyata lebih parah dari laporan awal. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang mencatat hembusan angin kencang merusak 64 bangunan di dua kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dae rah (BPBD) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara mengatakan ada 64 bangunan rusak akibat angin puting beliung dengan jenis kerusakan mulai tingkat ringan hingga berat.
Imbas angin kencang paling besar terasa di Desa Cijeruk, Kedaung, Klutuk dan Waliwis Kecamatan Mekarbaru. Sebanyak 15 unit rumah mengalami kerusakan di Desa Kedaung, 10 rumah ringsek di Desa Waliwis, 5 rumah di Desa Klutuk, 15 rumah di Desa Cijeruk. Selain itu, angin ribut juga merusak 5 kandang ayam dan satu minimarket.
Angin kencang juga merusak 11 rumah di Desa Gunungsari dan 8 rumah di Desa Jatiwaringin Kecamatan Mauk. “Kami mengimbau masyarakat waspada karena bencana angin pu ting beliung tidak diketahui kapan datangnya. Saat ini ada 9 wilayah kecamatan yang dianggap rawan terpaan angin puting beliung,”ujar Teteng, kemarin.
Wilayah yang rawan bencana tersebut diantaranya yaitu Kecamatan Legok, Tigaraksa, Solear, Kronjo, Sukadiri, Mauk, Pakuhaji, Sepatan dan Kresek. “Lokasi yang berdekatan dengan pesisir pantai utara dan banyaknya tanah lapang membuat wilayah tersebut rawan tertimpa angin puting beliung,”ujarnya.
BPBD sudah mendistribusikan logistik berupa beras maupun mi instan ke wilayah yang terkena angin puting beliung. Selanjutnya, Teteng meminta agar aparat desa melaporklan data bangunan rusak secara resmi ke Pemkab Tangerang untuk diproses sesuai peraturan bupati. “Untuk rumah yang rusak ringan dapat bantuan 1 juta, sedang 2 juta dan rusak parah 3 juta,”katanya.
Pantauan di Desa Cijeruk Kecamatan Mekarbaru, masyarakat sudah mulai bekerja membersihkan puing-puing rumah yang roboh akibat diterpa angin puting beliung sejak pagi hari. Tak hanya itu, warga juga saling gotong royong untuk memotong pohon yang roboh dan menimpa rumah. Di desa ini, angin rebut merubuhkan dua rumah warga milik pasangan Agus dan Indri.
“Saya terpaksa menginap di rumah paman karena rumah hancur rata dengan tanah akibat tertimpa pohon randu,”kata Agus yang rumahnya roboh saat ditemui di depan rumahnya.
Sobirin, Warga Desa Waliwis Kecamatan Mekarbaru mengungkapkan saat ini ia merasa trauma akibat adanya angin puting beliung tersebut. Ia terpaksa mengungsikan ibunya yang sudah tua ke rumah tetangga. Ia beserta warga mengharapkan secepatnya mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumahnya karena sudah rusak parah.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Mekar Baru Winarno mengatakan di wilayahnya jumlah bangunan yang mengalami kerusakan mencapai 45 unit. Dia berharap agar pemerintah kabupaten khususnya BPBD segera mengirimkan bantuan logistik ke korban angin puting beliung.
“Namanya angin tak bisa diduga dan ini sudah musibah. Namun saya bersyukur warga tidak mengalami luka berat,”katanya.
Kanit Binmas Polsek Kronjo Ipda Sarju mengatakan ia beserta anggota yang lain masih terus melakukan penjagaan serta membantu masyarakat untuk membersihkan puing-puing rumah yang roboh. Tak hanya itu, saat ini ada satu Alfamidi sebelah kantor polsek juga yang rusak parah dan untuk sementara tidak beroperasi.
“Untuk saat ini saya akan terus melakukan patroli guna memberikan rasa nyaman terhadap masyarakat yang terkena musibah angin beliung kemarin,”tegasnya. (harso/gatot/satelitnews)