Serapan Anggaran Dinas Tata Ruang Terendah
SERANG,SNOL– Serapan anggaran 8 dari total 32 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Serang, masih rendah alias di bawah 50 persen dari rata-rata anggaran yang dialokasikan. Penyebabnya, diduga terjadi keterlambatan proses lelang dalam setiap pekerjaan.Secara rinci, berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Akuntansi, SKPD yang serapan anggarannya rendah yaitu, pertama Dinkes dengan realisasi sebesar 38,66 persen atau senilai Rp 69.436.113.966 dari total alokasi anggaran sebesar Rp 179.577.789.951. Kedua, Dinas Tata Ruang Bangunan dan Perumahan (DTRBP) serapan mencapai 31,99 persen atau senilai Rp 29.624.102.775 dari total alokasi anggaran sebesar Rp 92.590.322.184. Ketiga, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serapan anggarannya mencapai 46,179 persen atau Rp 7.942,443.472 dari alokaasi anggaran sebesar Rp 17.199.424.226. Keempat, Setda dengan realisasi 46,89 persen atau senilai Rp 215.915.171.131 dari total alokasi anggaran sebesar Rp 460.421.235.462. Kelima, BKD sebesar 44,79 persen atau Rp 5.446.526.043 dari nilai alokasi sebesar Rp 12.157.565.067. Keenam, Sekretariat Dewan Korpri 40.93 persen atau Rp 702.274.277 dari total Rp 1.715.702.896. Ketujuh, Diskoperindag 39,4 persen atau Rp 10.234.326.529 dari total Rp 25.971.614.695, dan terakhir Distanhutbunnak realisasi sebesar 33,46 atau Rp 16.003.757.297 dari total Rp47.827.392.301.
Kepala Bagian Akutansi Setda Kabupaten Serang, Sarudin mengatakan, serapan anggaran hingga awal triwulan IV beberapa SKPD masih dibawah 50 persen. “Ada beberap SKPD yang masih dibawah 50 persen. Ya, mungin ada keterlambatan dalam setiap kegiatan. Bisa saja pada saat proses lelangnya,” kata Sarudin, Selasa (27/10).
Sebaliknya, SKPD yang serapan anggarannya tinggi dikarenakan sebagian besar satuan kerja itu hanya melakukan program-program rutin. “Ada SKPD yang memang alokasi dananya kecil, sehingga jika sudah terlaksana program tertentu prosentase serapan akan tinggi,” tambahnya.
Sementara, Sekretaris DTRBP Kabupaten Serang Andi Ivan Baso mengaku, rendahnya serapan pada dinasnya lantaran disebabkan oleh terlambatnya proses lelang proyek. “Hampir semua kegiatan dilakukan kontraktuil. Jadi, terkadang keterlambatan kontrak. Sehingga, ini salah satu penyebab rendahnya serapan anggaran,” kilahnya. (sidik/mardiana/jarkasih)