KAI Ingin Bangun Hunian Real Estate, Ini Saran Jonan

JAKARTA,SNOL Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan dukungannya terkait rencana pembangunan hunian real estate berbasis angkutan kereta api yang diwacanakan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Meski demikian, Jonan menyarankan perseroan untuk membenahi dan memenuhi kapasitas angkut terlebih dahulu. “Misalnya stasiun KRL di Bogor, kalau mau dibangun apartemen kecil. Mungkin satu tower bisa 25 lantai, pasti akan penuh, selama KRL dari Bogor ke Jakarta padat. Makanya dibenahi dulu (kapasitas angkut-red),” ujar Jonan di acara Seminar Internasional Rail to Real Estate di Saripan Pasific Hotel, Jakarta, Selasa (29/9).

Menurutnya, pembangunan properti di Indonesia harus mengikuti perkembangan transportasi di tanah air. Mantan dirut KAI ini mencontohkan seperti pengembangan properti yang dilakukan oleh BSD dan Alam Sutera.

Kedua pengembang tersebut berhasil menghidupkan perekonomian di wilayah sekitar, walaupun terlambat dalam membangun infrastruktur jalan.

“Properti itu merupakan bagian dari tata ruang yang baik dan transportasi itu harus menyesuaikan. Ya seharusnya properti yang mengikuti perkembangan transportasi. Seperti Alam Sutera sama BSD, yang (bangun) infrastruktur jalannya belakangan,” tandas menteri asal Surabaya ini.

Jonan juga mengingatkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengarap sendiri hunian berbasis real estate di sekitar stasiun KA.

Permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, bila proyek tersebut diberikan kepada pengembang lain, keuntungan yang akan didapat KAI semakin minim.

“Kalau KAI mau memenuhi real estate-nya jangan dikasih ke orang lain, karena orang lain yang untung, Anda (KAI) tidak dapat apa-apa,” ujar Jonan.

Namun, sebelum mengarap proyek real estate tersebut, Jonan mengingatkan agar perseroan memenuhi kapasitas angkut penumpang terlebih dulu. Tujuannya supaya masyarakat merasa nyaman dan tidak harus berdesak-desakan untuk menggunakan moda KA.

Terlebih, KA saat ini menjadi moda transportasi yang sangat diminati masyarakat. Terbukti saban hari penumpang KA selalu bejubel. Bahkan saat musim mudik lebaran tiket KA ludes terpesan.

“Saran saya transportasi harus memenuhi kapasitas dulu, karena ini nanti akan padat dan penuh. KAI harus benahi itu dulu (kapasitas angkut KA-red),” pinta Jonan. (chi/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.