Bandara Tambah 181 Penerbangan

BANDARA,SNOL—Pengelola Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menyediakan fasilitas Extra Flight atau tambahan penerbangan untuk melayani lonjakan pemudik lebaran tahun ini. Total ada 181 extra flight yang dioperasikan pada H-7 sampai H+7, termasuk pada puncak arus mudik yang diperkirakan jatuh hari ini, Selasa (14/7).

Operation Service Manager Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Andika Nuryaman mengatakan maskapai yang menyediakan extra flight terdiri dari 10 perusahaan penerbangan yang melayani domestik sampai internasional. Diantaranya Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, City Link, Garuda, Air Asia, Singapura Air, Qatar Air, Cathay Pasific dan Jet Star.

“Yang terbanyak menyediakan tambahan penerbangan adalah maskapai Garuda Indonesia dengan 48 extra flight. Tujuannya ke Singapura, Pert, Sydney, Solo, Jogya, Semarang, Surabaya, Padang, Denpasar dan Kualanamu yang dioperasikan sejak 12-27 Juli,” katanya, kemarin.

Selain Garuda Indonesia, ada 43 extra flight yang disediakan oleh Batik Air dengan tujuan Batam, Pekanbaru, Jogya, Semarang Surabaya dan Lombok. Kemudian 42 extra flight yang disediakan oleh Lior Air dengan tujuan Pontianak, Padang, Jambi, Jogya, Solo, Semarang dan Surabaya.

“Diprediksi puncak kepadatan pemudik terjadi pada H-3 lebaran yaitu pada hari Selasa besok (hari ini-red). Tahun lalu, jumlah penumpang pada H-3 mendapai 243.ribu orang lebih. Kami prediksi tahun ini jumlahnya akan lebih banyak,”ujarnya. Sebelumnya, kepadatan penumpang sudah mulai terlihat di Terminal 1 B Keberangkatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pekan lalu. Kenaikan jumlah penumpang dipicu sikap pemudik yang memilih pulang lebih awal tahun dalam lebaran tahun ini.

Grafik pergerakan kenaikan angka pengguna pesawat terbang terlihat sejak H-8 lebaran, Kamis (9/7). Saat itu kenaikan penumpang mencapai 6,07 persen atau 159.286 orang. Kemudian, H-7 ada kenaikan 3,01 persen mencapai 153.995 penumpang. Dan, kenaikan yang cukup pesat terjadi di H-6, Sabtu (11/7) dengan mencapai 14,17 persen atau 168.915 penumpang.

Tak hanya menyiapkan extra flight, Bandara Soekarno-Hatta juga menggelar pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis dan pemeriksaan kadar alkohol terhadap pengemudi angkutan umum yang beroperasi di sekitar Bandara Internasional tersebut, Senin (13/7) pagi. Kegiatan ini sengaja dilakukan untuk menjamin kesiapan fisik pengemudi yang akan bekerja lebih keras selama arus mudik Lebaran 2015.

Pemeriksaan dimulai sekira pukul 08.00 wib di sebuah tenda berukuran besar yang didirikan di tempat pengendapan taksi, Jalan M1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Selain pengemudi taksi dan bus, pilot-pilot sendiri sudah dari jauh-jauh hari menjalani pemeriksaan kesehatan oleh pihak bandara.

Pantauan dilokasi, para sopir menyambut antusias pemeriksaan yang diselenggarakan oleh Polres Bandara Soekarno Hatta bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta. Mereka rela menunggu antrean pemeriksaan untuk mendaftarkan diri. Bahkan ada sopir taksi yang kecewa tidak ikut pemeriksaan karena telat datang.

“Sudah selesai ya, padahal saya mau periksa. Mau coba-coba hasilnya seperti apa,” kata Gunawan, sopir taksi yang telat datang melakukan pemeriksaan. Dia menjelaskan, saat pemeriksaan dirinya sedang mengantar penumpang ke daerah Jakarta.

Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Zulfahmi mencatat, sopir taksi di bandara ada 3.350 orang. Sopir bus sendiri ada 400 orang. Sedangkan acara pemeriksaan kesehatan gratis ini ditargetkan untuk diikuti oleh 250 sopir.

“Ini sengaja kita lakukan dengan tujuan dari pemeriksaan kesehatan para sopir bisa memberikan rasa aman terhadap pengguna jasa,” terangnya.

Selanjutnya semua sopir yang sudah selesai ikut pemeriksaan kesehatan akan mendapat satu paket vitamin dan dua stiker untuk ditempelkan di mobil mereka. Kedua stiker itu bertuliskan imbauan agar sopir selalu sehat dan menjaga keselamatan penumpang dan dirinya.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol CH Patoppoi mengungkapkan, apabila hasil pemeriksaan sopir yang terbukti mengonsumsi alkohol dan narkoba tidak akan diberi sanksi tegas. Kalau ada yang terbukti konsumsi alkohol dan narkoba, pihaknya hanya memberikan laporan ke perusahaan taksi atau busnya.

Laporan tersebut sekaligus berupa imbauan agar sopir yang bersangkutan tidak diizinkan untuk bekerja. Bagi mereka yang dinilai tidak layak untuk mengemudi, akan langsung direkomendasikan untuk menjalani proses rehabilitasi. (uis/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.