Oknum Guru PNS Tilap Tabungan Muridnya
SERANG,SNOL— Ulah salah satu oknum guru PNS di SDN Cibonteng, Kecamatan Walantaka Kota Serang tak patut ditiru. Pasalnya oknum guru berinisial Kom ini diduga kuat telah membawa kabur uang puluhan juta rupiah yang merupakan uang tabungan siswanya. Tabungan tersebut merupakan sisa uang jajan siswa kelas I SD yang dikumpulkan selama satu tahun.
Jumlahnya pun berkisar Rp38 juta. Pihak orangtua siswa yang mengetahui ulah oknum guru belum melaporkan kejadian itu ke polisi, karena masih berharap pihak sekolah segera mengembalikan uang tersebut.
ST seorang wali murid mengungkapkan, awalnya seluruh wali murid dari I di SDN Cibonteng tak menaruh curiga jika uang itu dibawa kabur. Namun saat pembagian rapor pada Selasa 16 Juni 2015 lalu, sang ibu guru yang dinantikan itu tak juga tiba ke sekolah. Karena gelisah, para wali murid pun mengadukan hal ini ke guru lainnya. “Kita mah memang engga nyangka kalau ibu guru itu tega nilap uang tabungan anak kami. Lebih parah lagi, buku rapor anak kami juga sampai sekarang belum dibagikan,” kata ST, saat ditemui di kediamannya, Kamis (25/6).
Hal senada diungkapkan Nn, Wali murid lainnya. Dia mengungkapkan, jika Kamis ini ia bersama puluhan wali lainnya berencana ke kediaman Kom. Namun saat diperjalanan, ia diminta oleh salah seorang guru untuk tidak ke rumah Kom, karena telah menjanjikan tabungan akan dibagi Jumat esok (hari ini). “Tadi kita udah dua mobil mau ke rumah dia (Kom, red) karena di telepon Pak Uti, kita diminta sabar ampe besok,” kata Nn yang putranya memiliki tabungan Rp4 juta.
Sementara itu, Rasiman, Kepala SDN Cibonteng membenarkan hal tersebut. Meski demikian, dirinya mengaku sudah dari awal berupaya mengantisipasi hal itu karena seminggu sebelum rapor dibagikan, ia sudah bertanya kepada masing-masing wali kelas yang memegang tabungan.
“Begini, saya sebagai pimpinan, sudah mengantisipasi sebelumnya. Seminggu sebelumnya sudah diantisipasi tiap kelas, dan seluruh wali kelas mengatakan dengan jawaban simpel, udah beres tinggal dibagikan. Otomatis saya gembira enjoy dan mengira tidak ada masalah,” kata Rasiman.
Namun, saat waktunya tiba pembagian rapor, dirinya mendapat kabar yang kurang mengenakkan dari Utim Supriyatna, salah satu guru memberitahukan jika wali kelas satu tidak bisa membagikan uang tabungan karena uangnya terpakai. “Saya terkejut, kok bisa. Padahal waktu itu sudah bisa dibagikan. Dia minta tempo, kan ini urusannya dengan masyarakat. Mestinya dia (Kom,red) datang dong secara jantan. Tapi alasannya dia (Kom,red) sedang ga sehat. Suaminya Kom kemudian menitipkan salam ke guru untuk diundur ke hari Kamis 18 Juni 2015,” ujar Rasiman.
Ia menyayangkan sikap guru berinisial Kom tersebut tidak pernah menghubunginya. Kemudian ia melakukan interogasi terhadap Ar suami dari Kom, dan Ar saat itu menyatakan jika uang terpakai untuk berobat orang tuanya. Terlebih persoalan tabungan tersebut tidak pernah dilaporkan kepada dirinya.
“Kan suaminya itu menjanjikan kalau Kamis mau bagiin uangnya. Ternyata diundur ke Sabtu 20 Juni, pas Sabtu wali murid berbondong-bondong ke Sekolahan ternyata si guru ini tidak juga datang. Dan menjanjikan lagi pada Hari Kamis 25 Juni 2015 juga meminta diundur besok,” papar Rasiman.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kota Serang A Zubaedillah mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Meski demikian, dirinya akan memanggil Kepala UPT Pendidikan dan Kepala Sekolah yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi. “Saya belum dapat infonya. Tolong kasih tahu nama Sekolahnya,” ujar Zubaedillah saat dihubungi via telepon. (mg30/mardiana/jarkasih)