Warga Protes Masuk Kerja Harus Lewat Yayasan

CIKUPA,SNOL—Ironis, meski banyak pabrik atau industri di Kampung Talaga Kocak Desa Talaga Kecamatan Cikupa namun warga sekitar masih sulit bekerja. Salah satunya dipicu oleh keberadaan yayasan penyalur tenaga kerja yang dinilai mempersulit warga setempat.

            Salah satu warga Kampung Talaga Kocak, Rosidi (45) mengatakan, perusahaan di sekitar Cikupa hampir seluruhnya menggunakan yayasan penyalur tenaga kerja. Kondisi itu kian mempersulit warga sekitar yang ingin mendapatkan pekerjaan.

            “Saat ini anak saya ada 8, semuanya belum bekerja. Padahal ada satu yang lulus kuliah dan satu lulusan SMA. Sekarang mau kerja harus lewat yayasan, kita warga pribumi semakin terpinggirkan,” ujarnya, kepada Satelit News, Kamis (28/5).

            Rosidi berharap salah satu anaknya bisa bekerja agar dapat membantu biaya keluarga untuk membayar adik-adiknya yang masih sekolah. “Coba lihat, rumah saya hanya skeitar 50 meter dari kawasan Cikupa Mas,” keluhnya.

            Nurdin (40) warga lainnya menambahkan, sejak adanya pabrik di kampunya semua warga menyambut gembira dengan harapan ada lowongan kerja untuk keluarganya dan warga lainnya. “Namun kenyataannya justru terbalik, warga susah cari kerja dan hanya jadi penonton saja. Saya berharap aparat desa maupun kecamatan bisa mengusahakan warga yang menganggur untuk bisa bekerja,” tandasnya.

            Ketua RT04 Kampung Talaga Kocak, Suaep menyayangkan pihak perusahaan maupun yayasan yang tidak memiliki itikad baik terhadap warga pribumi Talaga Kocak. Menurutnya, saat ini masih ada 40 persen warga kampung yang menganggur dan butuh pekerjaan yang layak serta tidak hanya menjadi penonton.

            “Saya akan berusaha untuk negosiasi dengan perusahaan agar warga lingkungan pabrik bisa bekerja, dan tidak hanya menjadi penonton saja,” pungkasnya. (harso/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.