Daerah Terpencil Harus Berpendidikan
PANDEGLANG,SNOL– Relawan Anak Desa (RAD) membangun perpustakan desa di wilayah terpencil dan terbelakang yaitu di Desa Ranca Senang, Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang. Gerakan itu dilakukan guna membantu program pendidikan nasional dan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Koordinator Pusat Relawan Anak Desa, Nurjaya Sumanah mengungkapkan Kecamatan Cikeusik yang dikenal sebagai daerah konflik
dan wilayah kekerasan harus diubah menjadi daerah pendidikan atau kawasan terpelajar. “Coba saja klik kata Cikeusik di internet, pasti yang muncul kesan sadis. Untuk itu, kami bersama masyarakat Cikeusik ingin merubah wilayah ini menjadi daerah pelajar,” kata Nurjaya, akhir pekan lalu.
Menurutnya, Relawan Anak Desa dibentuk dibawah binaan Suwaib Amiruddin Foundation (SAF). Pihaknya bergerak atas keprihatinan dari sebuah kondisi pendidikan dan fasilitas bacaan buku yang dinilai masih minim di pedesaan. Buku yang dikumpulkanya, adalah buku-buku bekas yang masih layak baca, serta memiliki nilai pengetahuan yang luas.
Buku yang disumbangkan dari berbagai pihak, kelompok, maupun perorangan. Dikumpulkan oleh relawan, yang kemudian didistribusikan ke daerah-daerah terpencil seperti Kecamatan Cikeusik itu. Ditegaskannya, tak ada maksud atau tendensi lain dengan kegiatannya itu.
“Ini murni dorongan nurani, hanya dengan modal kepedulian sosial. Kami berharap, semua pihak bisa mendukungnya,” tambahnya.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cikeusik, Yayan Sofyan mengatakan, sejauh ini masih banyak kantor desa yang sepi aktivitas. Para Kades banyak yang memindahkan kantornya dirumah pribadi. “Saya berharap, dengan adanya Relawan Anak Desa yang bekerja sosial merintis perputakaan desa, kantor desa bisa menjadi ramai dikunjungi, dan menjadi pusat kegiatan semua masyarakat,” harapnya.
Hadir pula dalam kegiatan itu, Kades Ranca Senang Edi Supriatna, dan Pembina Relawan Anak Desa Dr. Suwaib Amiruddin, yang didampingi Direktur Rumah Buku SAF Agus Aan Hermawan. (mardiana/jarkasih)