Pemkot Periksa Beras di Pasar Anyar
TANGERANG,SNOL—Pemkot Tangerang melakukan pemeriksaan beras yang dijual di Pasar Anyar Kota Tangerang, Jumat (23/5). Pemeriksaan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman, serta mengantisipasi beredarnya beras plastik di wilayah dengan julukan ahlakul karimah tersebut.
Pemeriksaan beras ini merupakan agenda Sidak yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Tangerang Sachrudin bersama tim Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Satpol PP, Dinas Kesehatan, Kepolisian dan Penyidik PNS. Tim mengambil sampel beras di beberapa toko yang terdapat di Pasar Anyar.
“Sidak tersebut dilakukan Pemkot dalam rangka memberikan rasa aman masyarakat dalam membeli beras dan mengkonsumsi beras. Serta dampak berbahaya yang ditimbulkan dari beras sintetis tersebut apabila dikonsumsi,” ungkap Wakil Walikota Tangerang Sachrudin.
Menurutnya, sampai saat ini Pemkot belum menemukan kasus beras plastik di Kota Tangerang. Ia menegaskan, sidak hari ini bukan didasarkan adanya kasus beras plastik. “Sidak ini merupakan kegiatan rutin kami secara periodik, kami memang melakukan pemantauan, pengawasan serta pembinaan kepada para pedagang. Kami baru mengambil sampelnya saja dalam sidak kali ini,” ujar Sachrudin.
Sachrudin mengungkapkan, beberapa sampel beras yang sudah diambil oleh Dinas Kesehatan secara ciri-ciri tidak mengarah pada beras sintetis. Berdasarkan tes yang langsung dilakukan dinas tersebut dengan merendam beras di dalam kantong plastik es berisi air, beras tersebut tidak nampak ada yang mengapung. Seharusnya kata dia, apabila mengandung unsur plastik maka beras tersebut akan mengapung karena bobotnya yang ringan.
“Pembuktian pastinya beras plastik harus melalui uji Laboratorium. Untuk itu kami masih menunggu hasilnya,” tegas Sachrudin.
Kepala Disperindagkop Sayuti menambahkan, sidak seperti ini merupakan yang kedua kali dilakukan olehnya. Sebelumnya telah dilakukan sidak pada tanggal 20 Mei lalu. “Sidak kali ini, kami ingin memastikan bahwa Kota Tangerang terbebas dari peredaran beras berbahan plastik, sehingga kami dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi konsumen yang membelinya,” tandas Sayuti.
Sayuti berharap masyarakat teliti sebelum membeli beras di pasar, dengan melakukan langkah-langkah identifikasi beras yang dibeli. Salah satunya yakni dengan mengenali ciri-cirinya, seperti mengenali ciri-ciri beras asli yaitu ada hati beras warna putih susu dan pecah meski hanya berapa persen. Kemudian beras berwarna buram karena ada bekatul.
“Kami harap masyarakat teliti dan cermat sebelum membeli dengan mengenali ciri-cirinya,” terang Sayuti.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat dikagetkan dengan diunggahnya video yang mengambarkan proses produksi beras plastik di China. Mengingat Indonesia juga merupakan pengimpor beras asal negeri tirai bambu tersebut, pengawasan di daerah pun diperketat. Setelah ditelusuri ternyata kekhawatiran itu terbukti. Beras platik tersebut memang telah beredar di Indonesia seperti temuan di daerah Bekasi, Jawa Barat dan hal itu kemungkinan bisa ditemukan di Tangerang. (mg28/aditya)