Program Sejuta Rumah Terhambat Biaya

TANGERANG,SNOL—Minimnya dana disinyalir akan menjadi penhambat pelaksanaan Program Sejuta Rumah yang digelar pemerintah pusat. Subsidi yang dialurkan pemerintah untuk pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tersebut dianggap terlalu kecil sehingga pengembang kesulitan untuk melaksanakannya.

Hal tersebut terungkap terungkap dalam rapat kerja daerah (Rakerda) III DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Bantenyang digelar di Hotel Novotel, Tangerang, Kamis (21/5).

 Ketua Apersi Banten Sabri Nurdin menjelaskan untuk pada tahun ini pemerintah pusat hanya menganggarkan dana Rp5,1 triliun saja untuk pelaksanaan program sejuta rumah tersebut padahal, harga satu unit rumah tipe sederhana tersbut hanya dipatok Rp 120 juta/unitnya. “Subsidi yang diberikan pemerintah kurang mencukupi biaya pembangunan rumah, jadi pemerintah masih harus menambah anggaran agar bisa merealisasikan perumahan bagi MBR,” ujarnya.

Parahnya lanjut Sabri hingga saat ini pemerintah belum bisa memberikan solusi guna membiayai kekurangan biaya itu. “Ada dana milik pekerja di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Namun penggunaannya tidak mutlak untuk membangun rumah MBR sebab sebagian juga diperuntukan untuk pembangunan Rusunawa,” tutur Sabri.

 Sementara itu Sekretaris DPD Apersi Banten Defrian Olivya menjelaskan, selain masalah biaya, dalam rapat tersebut juga terungkap pihak pengembang mengalami kesulitan pula terkait pembuatan perijinan. Karena untuk membuat perijinan pengembang harus melewati 38 meja yang ada di pemerintah.“Sistem tersebut sangat tidak efektif dan memberatkan pengembang,” ujar Defrian.

 Menurut Defrian, seharusnya pemerintah dapat lebih memperkecil atau mempersempit perizinan. Jadi bisa dibuat satu atap atau beberapa pintu saja,

“Kami ingin pihak terkait mengetahui kendala yang ada di lapangan. Sinergisitas antar lembaga diperlukan untuk dapat menyukseskan program ini, guna menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ungkapnya.

Apersi Banten sendiri menargetkan membangun 11 ribu unit rumah MBR pada tahun 2015. 80 persen dari jumlah tersebut akan dibangun di Kota dan Kabupaten Tangerang serta Kota Tangerang Selatan. (hendra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.