Harga Bawang Merah Naik 100 Persen

PANDEGLANG,SNOL—Sejumlah bahan kebutuhan pangan melonjak tajam setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa hari lalu. Harga tomat dari harga Rp. 4000 per kg naik menjadi Rp 8000 per kg, cabai merah dari Rp 8000

menjadi Rp 20 ribu per kg, cabai hijau pp 12 ribu, telor dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu dan yang paling fantastis adalah harga bawang merah yang awalnya Rp 20 ribu menjadi Rp. 30 ribu – Rp 40 ribu.

Pantauan Satelit News di Pasar Badak Pandeglang, sejumlah pedagang sembako dan sayuran terlihat lesu. Selain sepi pembeli, ketersediaan barang dagangannya juga terbatas. Kalaupun ada pelanggan yang beli, jumlahnya tidak seberapa dibanding sebelumnya.

Seorang pedagang sayuran di Pasar Badak Ny. Engkus mengatakan, stok barang yang ada sekarang ini stok baru semua. Dari sananya kami beli sudah mahal, terkadang kami juga bingung menjualnya. Tapi mau bagaimana lagi,” kata Ny. Engkus, Rabu (1/4).

Kenaikan itu mulai berlaku sejak Senin (30/3) lalu, dan sebagian pedagang sempat tutup serta mengurangi barang dagangannya. Biasanya para pembeli ramai pada pagi hari, tambahnya, sejak harga mulai naik situasi berangsur sepi. “Biasanya siang saja barang dagangan sudah hampir habis, sekarang repot. Bisa dilihat sendiri, jam segini saja (jam 12.30 Wib,red) masih banyak begini,” tambahnya.

Pedagang lainnya Sutini menyatakan, kondisi seperti itu bukan saja memberatkan pembeli (masyarakat). Tapi, para pedagang juga menjerit. Karena, tidak ada pilihan lain untuk mencari penghasilan hidup. “Kami juga sama butuh makan dan cari uang, dan kami harap masyarakat mengerti situasi ini,” ujarnya.

Selain lapak pedagang sayuran yang terlihat sepi, sejumlah kios dan toko pedagang sembako seperti gula, minyak, beras dan lainnya juga terlihat sepi. Bahkan, dengan sepinya pasar, sopir angkutan umum (Angkum) juga mengeluh akibat sepinya penumpang.

Seorang sopir angkot jurusan Pandeglang – Pari, Emus mengatakan, ia dan sopir lainnya juga merasa repot dengan kondisi itu. Khususnya paska kenaikan harga BBM, yang mau tidak mau juga berdampak terhadap kenaikan tarif angkutan. “Kami berharap tariff segera disesuaikan. Harga bensin sudah naik, pemerintah belum menyesuaikan tarif. Agar kita sama-sama enak lah, sopir enak dan penumpang juga tidak protes terus,” imbuhnya. (mg22/mardiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.