Kantor Dinas Masih Ngontrak di Ruko

CIPUTAT TIMUR,SNOL— Pemerintah Kota Tangerang Selatan saat ini sudah memasuki usia enam tahun. Ironisnya, hingga kini kantor-kantor pemerintahan kota itu masih terpencar di beberapa wilayah.

Mirisnya lagi, ternyata masih ada Satuan kerja yang berkantor di ruko dan rumah biasa.

Masyarakat yang memantau 6 tahun usia Kota Tangsel pun menagih janji pemerintahan Airin Rachmi Diany atas Good Goverment yang sejak dulu digembar gemborkan.

Pengamat Kebijakan Publik UIN Ciputat, Zaki Mubarok mengatakan, hingga kini masih banyak dinas dan kantor di jajaran SKPD Tangsel yang belum memiliki kantor yang permanen. “Terakhir saya bertemu orang Budpar. Iseng nanya, ternyata mereka masih ngontrak di ruko. Itu membuat saya miris,” ujarnya, Senin (30/3).

Kemudian ada beberapa dinas lainnya yang juga bernasib sama seperti Kantor Budpar ngontrak di ruko. Ada pula yang ngontrak di perumahan di kawasan BSD dan sekitarnya. Sehingga keseluruhan SKPD di Tangsel belum memiliki kawasan terintegrasi untuk urusan administrasi dan juga pelayanan publik masyarakatnya.

“Bagaimana mau fokus good goverment seperti yang dijanjikan. Orang mereka saja masih ngontrak di tempat yang sempit, dengan kondisi staf yang banyak?!” tutur Zaki.

Tak hanya soal kantor SKPD, Zaki pun menyoroti pembangunan Terminal Pondok Cabe yang seharusnya diwacanakan dari beberapa tahun lalu, baru akan dikerjakan tahun ini. Kemudian soal penataan pasar yang direncanakan dilakukan di enam pasar, baru akan dikerjakan satu pasar di Ciputat. “Memang ada progres, tapi terkesan lambat. Ini seperti membuat masyarakat terpaksa menerima nasibnya saja,” tuturnya.

Zaki meminta kepada Pemkot dan juga jajaran DPRD-nya untuk merangkul kembali publik, akademisi, dan kelompok strategis untuk setiap perencanaan dan juga pembangunannya. “Segala program strategis Tangsel jangan dikerjakan sendiri, libatkanlah stakeholder. Mulai dari masyarakat yang paling bawah, akademisi, sampai kelompok strategisnya,” kata Zaki.

Beberapa waktu lalu, Walikota Airin Rachmi Diany pernah mengatakan, belum dibangunnya kantor tetap SKPD dan juga kantornya, bukan karena lambat. Airin mengklaim ingin fokus pada pembangunan infrastruktur, gedung-gedung sekolah, dan juga kantor pelayanan publik seperti Kelurahan dan juga Kecamatan terlebih dahulu.

“Terbukti dari awal sudah ratusan gedung sekolah yang terus kami renovasi, begitu juga dengan pengadaan kelasnya. Belum lagi sudah ada sekitar 30 sampai 35 kantor kelurahan yang sudah dibangun, begitu juga dengan balai warga dan juga kantor kecamatannya,” tutur Airin.

Namun, untuk pembangunan Balaikota sudah dalam proses. Sementara di tahun ini Gedung I dari tiga gedung yang bakal dibangun di Kecamatan Ciputat, sudah bisa ditempati. Dan kedepan paling lambat 2016, pembangunan tersebut sudah rampung dikerjakan. “Intinya, kami dahulukan terlebih dulu kepentingan umum. Infrastruktur, kesehatan, pendidikan, itulah yang kami prioritaskan,” pungkas Airin. (pramita/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.