Oh BPJS, Maaf Penuh Pak..!!
PONDOK AREN,SNOL—Frida Nainggolan, wanita penderita gagal ginjal jatuh pingsan ketika dibonceng motor oleh sang suami, di Jalan Raya Sektor 5 Bintaro Jaya, tepatnya di seberang Plaza Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Kamis (26/3).
Diketahui, calon pasien tersebut telah ditolak sejumlah rumah sakit di Kota Tangsel untuk menjalani hemodialisa atau cuci darah.
Kejadian bermula ketika warga Kelurahan Ponndok Ranji Kecamatan Ciputat Timur itu, dibonceng sang suami, Basuki (40). Tiba-tiba di jalan, entah karena lemas atau tak kuat lagi menahan rasa sakit yang dideritanya, Frida lemas dan jatuh dari motor ke aspal panas. Basuki kaget dan langsung memarkirkan kendaraannya ke tepi jalan untuk menolong istrinya itu. Untung saja, keadaan lalu lintas tak begitu ramai sehingga Basuki bisa langsung membopong istri ke pos satpam terdekat. Keduanya mengaku baru pulang dari Rumah Sakit IMC Bintaro untuk berobat, namun harus menelan pil pahit karena ditolak.
“Bapak pakai apa? Oh BPJS, maaf penuh pak,” ungkap Basuki menirukan ucapan petugas rumah sakit.
Basuki mengaku, istrinya harus segera melakukan cuci darah. Keadaanya sudah terlalu parah. Dia tak bisa berjalan karena kakinya bengkak. Basuki merasa murka terhadap perilaku beberapa rumah sakit di Tangsel, yang menolak pengobatan istrinya. “Kita dirujuk dari RSUD Pamulang ke Medika BSD namun ditolak. Kita ke Rumah Sakit Sari Asih Ciputat dan Rumah Sakit IMC Bintaro pun memberikan jawaban yang sama, alasannya kamar penuh!” ujarnya lesu.
Bahkan ada salah satu rumah sakit di daerah BSD Serpong yang malah memintanya uang ratusan juta rupiah untuk biaya pengobatan sang istri. “Ada satu rumah sakit di daerah BSD yang meminta uang Rp 200 juta. Katanya agar istri saya bisa langsung ditangani tanpa menggunakan BPJS. Uang dari mana?” keluhnya.
Basuki merasa aneh terhadap rumah sakit tersebut. Jika dia hendak menggunakan BPJS, pihak rumah sakit menyatakan tak ada kamar lagi untuk istrinya. Rumah sakit sudah tak dapat memberikan pelayanan dan menyatakan ‘penuh’.
“Tapi kenapa saya dimintai sejumlah uang untuk bisa mendapat pelayanan tanpa BPJS. Ini sama saja mempermainkan saya,” cetusnya dengan nada kesal. (pramita/jarkasih)