Lapangan Kerja Minim, Pengangguran Menumpuk
LEBAK,SNOL—Sulitnya mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Lebak, berdampak terhadap tingginya angka pengangguran. Hingga saat ini, jumlah pengangguran masih di angka sekitar 50 ribu orang.
Dari sekitar 50 ribu pencari kerja (pencaker), hanya sekitar 14 ribu lebih atau 4,5 persen saja yang bisa diakomodir.
Demikian disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Penetapan Kerja, dan Transmigrasi (PPKT) pada Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Lebak Suprapto. Katanya, data terakhir Tahun 2014 sampai hari ini (Senin). Tercatat, sekitar 50 ribu pengangguran yang belum mendapatkan lapangan pekerjaan.
“Salah satu faktornya yaitu, karena diwilayah Lebak masih minim dan sulit lapangan pekerjaan,” kata Suprapto, Senin (23/3).
Adapun angka 14 ribu atau 4,5 persen yang mencari pekerjaan, tambah Suprapto, mereka mencari pekerjaan diluar daerah. Istilahnya, mereka merantau keluar daerah seperti, ke Tangerang, Jakarta, bahkan keluar Negeri.
“Selama ini, kami terus berupaya maksimal untuk mengatisipasi dan menekan angka pengangguran. Dengan cara, memberi info lowongan pekerjaan yang ada di daerah lain, dan mengirim tenaga kerja keluar negeri (TKI), dengan cara yang formal (resmi,red),” tambahnya.
Pembuat kartu kuning pada hari-hari biasa (jam kerja), tambahnya lagi, perharinya terhitung sekitar 25 – 50 orang. Jumlah pencari kerja, biasanya akan membludak pada saat setelah kelulusan sekolah. “Bisa mencapai sekitar 200 orang lebih per Hari,” ujarnya.
Sementara, Kepala Disnakertransos Kabupaten Lebak Maman mengatakan, merupakan hal yang wajar ketika angka pengangguran di Lebak sangat tinggi. Untuk mengurangi angka pengangguran tersebut, Pemkab selalu melakukan upaya kerjasama dengan daerah lain.
“Seperti yang sudah kami lakukan beberapa waktu lalu, kita memberangkatkan 50 orang ke Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Serang. Untuk menjadi operator alat berat ren, dan alat berat for klip. Upaya-upaya inilah yang kita lakukan,” ungkapnya.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI, ujar Maman, memberikan waktu kepada Pemkab Lebak untuk bekerjasama dengan daerah lain, sebelum Lebak memiliki BLKI sendiri. Pemkab berusaha, dan berencana akan mendirikan BLKI di tahun 2016 mendatang. Karena, banyak potensi atau keahlian yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Lebak, yang bisa dibina dan dikembangkan.
“Mereka bisa dikembangkan melalui BLKI itu,” tandasnya. (mg29/mardiana)