Terdakwa Kasus Tanah Tinggi Berdarah Disidang

TANGERANG, SNOL—Setelah beberapa kali mengalami penundaan, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang kembali menyidangkan kasus pembunuhan dalam insiden Tanah Tinggi Berdarah, Senin (23/2).    Kali ini hakim menghadirkan dua terdakwa yakni Michael Oryoin dan William Teisly Soplanit. Keduanya disidangkan secara bergantian dengan mengagendakan keterangan saksi.

Yang pertama mendapat giliran adalah Michael Oryoin. Dalam sidang kali ini jaksa menghadirkan dua saksi. Jaksa Penuntut Umum, Agus terlebih dahulu memanggil saksi Enjang Agus.

“Saya dimintai keterangan terkait pembunuhan. Waktu itu ada dua kejadian, pertama sekitar jam 23.20 WIB di Blok F1. Kemudian saya datang dan bertemu dengan William yang terkena pukul. Tapi saya langsung pergi lagi,” jelas Enjang yang menjadi mandor kuli panggul di Pasar Induk Tanah Tinggi.

      Selanjutnya, sekitar pukul 01.00 WIB, tiba-tiba terjadi keributan yang kedua di Blok E2. Pada saat di lokasi, Enjang mengungkapkan sudah melihat korban Syaeful Anur yang tersungkur di dekat tangga. Kemudian korban diseret oleh terdakwa William ke tengah lapangan sambil berkata ‘nih temen kamu anak Tanah Tinggi saya bunuh’.

      “Korban sudah dalam kondisi tidak bergerak dan banyak darah yang keluar. Saat di lokasi saya lihat ada terdakwa Michael, William, dan Rafael bersama kawan-kawannya. Selanjutnya korban saya bawa ke rumah sakit bersama Binamas dan Babinsa,”tuturnya.

      Di saat persidangan hakim terus mencecar saksi supaya memberikan keterangan yang sebenar-benarnya dan tidak berbelit-belit. Selain dicecar oleh hakim, saksi juga terus dicecar oleh penasehat hukum terdakwa karena saksi tidak melihat langsung apa yang dilakukan oleh terdakwa.

      Sementara saksi kedua, Supardi Baskara yang juga karyawan Pasar Induk Tanah Tinggi menjelaskan, dirinya mengetahui jelas karena melihat langsung keributan yang terjadi pada 15 September 2014 lalu. saat itu dirinya melihat ada sekelompok pemuda Tanah Tinggi datang ke Pasar Induk yang mencari nama William dkk. “Waktu itu keributan di Blok F antara William dengan korban Syaiful. Terjadi kejar-kejaran, saya lihat Syaiful pas lari jatuh tersangkut timbangan dan dibacok oleh Michael dan ditusuk oleh Willaim,” ujarnya. (uis/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.