Tangerang Banjir, Warga Mengungsi ke Sekolah dan Masjid

TANGERANG,SNOL Hujan yang turun seharian membuat sebagian wilayah Tangerang terendam banjir. Ratusan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Gelombang pengungsian terlihat di gedung sekolah dasar negeri (SDN) Total Persada Kecamatan Periuk Kota Tangerang sejak Senin (9/2). Sebanyak 400 pengungsi, mulai dari anak-anak hingga orangtua, memadati sepuluh ruang kelas dari 20 unit yang tersedia.
Camat Periuk, Syamsul mengatakan, air banjir naik dan turun ke pemukiman warga mulai jam 9 pagi. Dia mengungkapkan ada tiga perumahan yang terkena banjir di wilayahnya.

Pertama perumahan Purati sebanyak 36 KK yang mengungsi di Posyando RW 04, perumahan Alamanda sebanyak 57 KK yang mengungsi di posyandu RW 10 dan Perumahan Total Persada di dua rukun warga yakni RW 7 dan RW 8 yang mengungsi di sekolah SD Total Persada.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Irman Pujahendra mengatakan, banjir di Total Persada disebabkan meluapnya Kali Sabi akibat diguyur hujan dengan curah yang cukup tinggi. Dalam penanganan banjir di Total Persada, BPBD menerjunkan pasukan 60 orang, 6 kendaraan dan 6 perahu.

Gelombang pengungsian juga terlihat di Kabupaten Tangerang. Ratusan warga Perum Nuansa Mekarsari Ke-camatan Rajeg Kabupaten Tangerang mengungsi ke rumah saudara karena ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Sebagian pengungsi sudah mulai terjangkit penyakit gatal-gatal.

Warga juga mengeluhkan kurangnya bantuan yang diberikan pemerintah. “Bahan-bahan logistik sih sudah dikirim, cuma untuk obat-obatan saja yang masih kurang,” ungkap Yudi selaku ketua RW setempat.

Di Kecamatan Kronjo, ratusan warga Desa Pasir Lia mengungsi ke masjid Baitul Mukminin di wilayah terse-but. Posko pengungsian yang didirikan di masjid itu tampak dipenuhi 150 warga berbagai usia. Ketinggian air di Kronjo mencapai 70 cm sampai 1,5 meter.

“Air terus tinggi sampai malam hari. Kemungkinan semakin meluas banjirnya,”ujar Nasiri, Kepala Desa Pasir Lia kemarin malam.

Banjir juga merendam beberapa kecamatan di Kabupaten Tangerang. Di kecamatan Gunung Kaler, banjir merendam Desa Kedung, Desa Pandawati dan Desa Onyam. Ketinggian air mencapai 30 hingga 70 cm. Di kecamatan Mekarbaru, banjir merendam Desa Jenggot, Jenggit dan Waliwis. Di Kecamatan Rajeg, air merendam Desa Mulya dan Perumahan Nuansa Mekarsari.

Tak hanya menyebabkan gelombang pengungsian, banjir juga membuat ratusan pelajar sekolah di Kronjo tak bisa belajar. Sedikitnya lima sekolah menghentikan kegiatan belajar mengajarnya. Kelima sekolah itu yakni SMAN 9 Kabupaten Tangerang, MTS Nurul Hidayah, SMA Bina Bakti, MI Sanawiyah, TK Nurul Hidayah dan SD N 03 Kronjo.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Teteng Jumata menyatakan selain Kecamatan Pasar Kemis, ada delapan kecamatan lainnya yang menjadi daerah langganan banjir. Yakni, Kecamatan Tigaraksa, Solear, Kresek, Teluknaga, Sepatan, Pakuhaji, Kosambi dan Kecamatan Kronjo.

Menurut Teteng, Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana sudah mendirikan posko-posko banjir. Selain itu, ada pula puluhan petugas reaksi cepat yang telah disiapkan di TKP.

Di Tangerang Selatan, air setinggi 50 sampai 60 cm merendam ratusan rumah di kecamatan Pamulang dan Pondok Aren. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel Uci Sanusi mengatakan banjir melanda Pondok Maharta dan Kampung Bulak Kecamatan Pondok Aren dengan masing-masing ketinggian 50 sampai 60 cm. Kemudian di perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) Kecamatan Pamulang dengan ketinggian juga 50 cm.

Camat Pamulang Suhendar mengatakan titik lain banjir yang ada di kecamatan Pamulang berada di komplek MA ketinggian sekitar 30cm, Pondok Cabe Udik sekitar 20cm, perumahan Reni Jaya sekitar 30cm, Lembah Pinus sekitar 30 cm sampai 40 cm.(uis/pramita/mg27/mg26/gatot/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.