Pertumbuhan Bank dan Kredit Perbankan di Banten Melambat
SERANG,SNOL Bank Indonesia mencatat pertumbuhan perbankan di wilayah Banten pada triwulan III-2014 melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Budiharto Setyawan mengatakan, perlambatan tersebut meliputi aset, kredit maupun dana pihak ketiga.
Budiharto merinci aset bank umum tumbuh 12,87 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 20,33 persen (yoy). Sementara penyaluran kredit perbankan tumbuh 16,10 persen (yoy), juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2014 yang mencapai 20,38 persen.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun bank juga tercatat melambat yaitu menjadi 16,19 persen (yoy) dibandingkan triwulan II-2014 yang mencapai 24,80 persen.
“Tingkat resiko perbankan di Banten masih terjaga dengan tingkat risiko yang relatif aman di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kebijakan makro ekonomi yang ketat,” katanya.
Mengenai fungsi intermediasi perbankan, Budiharto mengatakan, mengalami peningkatan sebagaimana tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang meningkat dari 70,81 persen pada triwulan II-2014 menjadi 72,67 persen pada periode laporan. Peningkatan tersebut didukung oleh meningkatnya LDR perbankan konvensional serta FRD (Financing to Deposit Ratio) perbankan syariah.
“Non Permorming Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah pada triwulan III-2014 terindikasi masih relatif rendah meskipun meningkat dibanding triwulan sebelumnya yaitu 2,02 persen dari sebelumnya 1,91 persen,” katanya.
Transaksi pembayaran non tunai melalui fasilitas RTGS dari wilayah Banten (from) mengalami peningkatan baik secara nilai dan volume mengalami peningkatan. Demikian juga dengan transaksi antar nasabah di Provinsi Banten (from to) secara nominal meningkat.
Sementara itu, transaksi RTGS dari luar Banten ke Banten (to) mengalami penurunan meskipun penurunannya lebih rendah daripada triwulan kedua tahun 2014. Kegiatan kliring tercatat mengalami penurunan baik secara nominal maupun secara volume.(metty/made/satelitnews)