BPN Kota Tangerang Berdayakan Warga Eks Titisara Batusari
TANGERANG,SNOL Setelah mewujudkan mimpi warga Batusari, Kecamatan Batuceper, memperoleh bukti kepemilikan tanahnya berupa sertipikat, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang kembali melakukan terobosan.
Warga eks tanah Titisara mendapat sosialisasi social mapping atau pemetaan sosial dalam rangka pemberdayaan masyarakat pasca legalisasi aset melalui sertipikasi massal swadaya eks tanah Batusari untuk membangun akses reform.
Kepala Kantor BPN Kota Tangerang, Himsar mengatakan, upaya pemberdayaan masyarakat Batusari telah dimulai sejak adanya perjanjian kerjasama dengan BRI Cabang Tangerang yang secara langsung membuka akses warga terhadap permodalan. Sertipikat hak milik sebagai aset, menjadi modal yang sangat kuat.
“Kondisi masyarakat yang beragam dan sebagian besar bekerja di sektor informal memerlukan cara tersendiri dalam upaya pemberdayaan,” kata Himsar, Selasa (4/11) di Kelurahan Batusari.
Melalui pemetaan sosial akan terlihat cluster-cluster kegiatan ekonomi masyarakat. Kegiatan ini perlu melibatkan banyak pihak (stakeholder) seperti pemerintah daerah dengan satuan kerja teknisnya, perbankan dan dunia usaha.
“Hasil analisis model pemberdayaan masyarakat yang dapat menjadi potensi wilayah yang mendukung yaitu terdapat usaha kecil seperti warung, industri rumahan seperti kacang ngumpet, penyewaan truk, sopir dan montir, terdapat 39 industri dan BUMN/BUMD yang dijadikan rekanan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan BPN RI, Dr. Ronsen Pasaribu menyatakan pemberdayaan masyarakat berbasis sertifikat tanah dimaksudkan untuk mengubah ekonomi masyarakat.
“Kami tidak bisa menyuruh bapak/ibu tapi yang kami lakukan adalah membina, makanya bersifat koordinatif dan mengorganisir,” katanya.
Pemberdayaan masyarakat melalui sertipikasi hak atas tanah lintas sektor dimaksudkan untuk meningkatkan akses permodalan. Sasaran programnya untuk masyarakat usaha mikro dan kecil, petani, nelayan dan masy berpenghasilan rendah.
“Yang baru ada sekarang kacang ngumpet, itu sangat bagus dan mengutamakan prinsip ekonomi. Dalam industri rumahan itu juga banyak orang dilibatkan, menurut saya kita harus berangkat dari hal yang kecil dan saya berharap kelompok usaha tidak hanya satu tapi akan muncul usaha lainnya,” ungkapnya.
Camat Batuceper, Deni Koswara mengungkapkan, setelah dilakukan sertipikasi terhadap 1194 bidang, rencananya kedepan ada tanah milik pemda seluas 5 hektar berbentuk air yang akan dibuat wisata air. Gagasan tersebut sudah disampaikan ke Walikota Tangerang.
“Kita harus mempersiapkan anak cucu agar dapat memperoleh pendidikan lebih maju lagi. Masyarakat sekitar harus menopang tenaga kerja pada Bandara Soetta dan masyarakat harus menjadi pelaku usaha. Bukan hanya dijadikan penonton pesawat saja tapi masyarakat harus bisa maju,” ujarnya.(uis/made/satelitnews)