BPK-TKI Selapajang Ditutup, 130 Pegawai Dipecat
Pelayanan TKI Bermasalah Pindah ke Terminal 2 Bandara Soetta
NEGLASARI,SNOL Pembubaran Balai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (BPKTKI) Selapajang Kota Tangerang menimbulkan dampak cukup besar. Salah satunya adalah pemecatan terhadap 130 pegawai BPKTKI .
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Gatot Abdullah Mansyur menjelaskan, jumlah pegawai yang bekerja di terminal khusus TKI di Kelurahan Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang itu sejumlah 190 orang. Mereka terbagi dalam tiga shift bekerja di BPK-TKI.
Pasca pembubaran tersebut, hanya 60 pegawai yang akan ditempatkan ke Help Desk dan Crisis Center di Lounge TKI Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Sedangkan sisanya sebanyak 130 orang terpaksa dirumahkan.
“Ya karena kita membutuhkan hanya 60 orang terpaksa kita rumahkan. 60 orang itu diambil dari proses seleksi yang sudah dilakukan oleh tim kami,” jelasnya ketika ditemui saat meresmikan Help Desk dan Crisis Center Lounge TKI di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/10).
Menurutnya, dia tidak bisa berbuat banyak karena penutupan BPKTKI merupakan keputusan pemerintah pusat. Namun dia akan berusaha mencari solusinya. Dia mengungkapkan bahwa semua pegawai tersebut adalah pegawai honorer.
“Mereka sudah menyadari dan memahami karena ini keputusan pusat, jadi tidak ada masalah. Meskipun ada orang atau kelompok yang merasa keberatan. Kita akan cari jalan keluarnya untuk mempekerjakan kembali 130 pegawai,” katanya.
Salah satu mantan pegawai BPKTKI, Jariri mengatakan sangat keberatan dengan pembubaran di BPKTKI Selapajang. Menurut pegawai yang bekerja sebagai sopir ambulance tersebut, pemerasan terhadap TKI hanya dilakukan oleh oknum saja tetapi semua pegawai menjadi imbas dari pembubaran tersebut.
“Saat dipindahkan ke terminal dua, semua pegawai mengikuti tes. Tetapi saya dan teman-teman dalam satu regu/shift menolak test tersebut. Tes tersebut hanya trik panitia saja padahal nama-nama yang akan jadi pegawai sudah disiapkan,” ujar warga Batusari Kelurahan Batuceper Kota Tangerang itu.
Saat ini, dia terpaksa harus menganggur. Dia dan teman-temannya berusaha mencari pekerjaan di sekitar Bandara, karena harus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dia berharap dapat dipekerjakan kembali di BPKTKI.
Sebagai ganti penutupan BPKTKI di Selapajang, BNP2TKI membentuk help desk untuk membantu TKI mengatasi masalah ketenagakerjaan. Ketua BNP2TKI, Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, ini dilakukan merupakan gebrakan terkait tuntutan masyarakat.
Terminal khusus TKI ini hanya dijadikan help desk. Jadi, ada semacam ruang pengaduan TKI yang bermasalah seperti gaji yang tidak dibayar dan pencairan asuransi.
“Kalau dulu di Selapajang kan lebih besar tempatnya. Sementara yang di lounge TKI ini lebih kecil tapi kita optimalkan. Diharapkan bisa meminimalisir dan menghilangkan pemerasan terhadap TKI yang selama ini menjadi masalah,” jelasnya.
Penutupan terminal 2 sekaligus soft launching help desk dan crisis center tersebut dihadiri beberapa pejabat BNP2TKI, pejabat PT Angkasa Pura II, dan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol CH Potoppoi.
Menurut Humas AP II Yudistiawan, peresmian gedung baru ini merupakan tindak lanjut dari penataan ulang proses pemulangan TKI di Bandara Soekarno-Hatta. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, TKI akan diperlakukan sebagai penumpang pesawat pada umumnya. Para TKI diberikan kebebasan untuk pulang ke kampung halamannya dengan caranya sendiri. Hanya TKI yang bermasalah yang perlu didata di Crisis Center. Penanganannya pun dilakukan sepenuhnya oleh BNP2TKI.
Beberapa fasilitas seperti kafe dan restoran, toko oleh-oleh, musala, hingga money changer dan sejumlah closed circuit television (CCTV) disiapkan di area itu. Kamera pengintai ini dipasang untuk memastikan tidak ada lagi tindakan pemerasan terhadap TKI yang pulang dari luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta.
“Ada tujuh CCTV yang dipasang di area ini,” ujar Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Bram Bharoto Tjiptadi.
Teknologi canggih ini, kata Bram, berfungsi mengawasi dan merekam semua aktivitas manusia di area tersebut. “Semuanya bisa dipantau melalui ruang kontrol,” katanya. Dengan demikian, oknum petugas sudah tidak bisa mempermainkan TKI lagi.(uis/gatot/satelitnews)