Dewan Sempat-Sempatnya ke Jogja

TANGERANG, SNOL—Entah terlampau semangat bekerja atau ada sesuatu, anggota DPRD Kota Tangerang seperti tak ingat waktu.

Bagaimana tidak, meski masa bakti hanya tinggal empat hari lagi, wakil rakyat ini justru ramai-ramai pergi ke Jogjakarta. Tidak tanggung-tanggung, kegiatan yang bertema kunjungan kerja (kunker) tersebut diikuti oleh seluruh komisi, mulai Komisi I-Komisi IV.

Kunjungan kerja berlangsung dari Rabu (27/8) dan dijadwalkan akan berakhir esok (29/8). Padahal, bisa dipastikan, Jumat esok adalah masa kerja aktif terakhir dewan periode 2009-2014. Sebab, Sabtu (30/8) adalah hari libur, sementara Minggu (31/8) dewan baru periode 2014-2019 sudah dilantik.

Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) Kota Tangerang Yohanis Batha membenarkan adanya kunker tersebut. “Ya, kunker seluruh komisi ke Jogkarta, mungkin besok Jumat baru pulang,” terangnya. Anggota dewan asal Fraksi Demokrat ini mengaku, pihaknya masih memiliki kewajiban menjalankan tugas kedewanan sehingga kunjungan kerja masih perlu dilakukan.

Disinggung mengapa memilih kota Gudeg tersebut secara ramai-ramai, dia mengatakan tidak ada alasan khusus. “Ya enggak tahu, teman-teman kebetulan semuanya mau ke sini (Jogja),” kilahnya ketika dihubungi semalam.

Adakah kegiatan khusus yang akan digelar di sana? “Ah enggak juga. Kita cuma kunker sesuai leading sektor masing-masing,” ujarnya.

Terkait evaluasi kunjungan tersebut, kata Yohanis hal itu akan menjadi pembahasan para anggota yang baru. “Lho itukan ada anggota dewan yang tetap menjabat di periode selanjutnya, jadi merekalah yang akan membahasnya,”katanya.

Kegiatan kunker tak pelak mendapat kritik dari kalangan mahasiswa. Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tangerang Raya, Irwanto menganggap kegiatan kunker tersebut amat tidak bijak dan tidak memiliki nilai apa-apa kecuali pemborosan anggaran.

Apalagi jabatan dewan akhir bulan ini sudah akan selesai dan akan dilantik dewan yang baru. Menurutnya, di sektor-sektor lain masih banyak program kerja pemerintah legislatif maupun eksekutif yang membutuhkan banyak anggaran.

“Program legislatif daerah (Prolegda) saja dalam tiga tahun ini selalu tidak tercapai. Seharusnya itu menjadi evaluasi, bukan malah melakukan kunjungan yang hanya menghabiskan anggaran, toh besoknya mereka sudah diganti, untuk apa kunjungan kerja,” katanya.

Dia mengungkapkan bahwa sebagai contoh Raperda Kepemudaan yang diajukan tahun 2012 sampai saat ini belum terlihat batang hidungnya. Maka, dia berharap agar dewan lebih memikirkan kepentingan masyarakat dibanding kunjungan yang seperti jalan-jalan.

Terima Uang Jasa Pengabdian

Sementara Sekretaris Dewan Kota Tangerang Emed Mashuri menjelaskan, para anggota dewan lama ini juga akan menerima uang jasa pengabdian. Besarnya uang yang diterima bervariasi, tergantung lama masa jabatan. Untuk masa jabatan lima tahun mendapat enam kali uang respresentatif, masa jabatan tiga tahun mendapat empat kali uang representatif dan bagi yang masa jabatannya kurang dari setahun mendapat satu kali uang representatif.

“Untuk dewan lama, jasa pengabdian bagi yang statusnya anggota mendapat uang representatif Rp. 1.575.000, sedangkan Ketua dewan Rp. 2.100.000. Nantinya akan dikali sesuai dengan masa jabatannya. Untuk yang masa jabatan kurang dari setahun ada sekitar 2 orang, maka dapat 1 kali uang representatif,” jelas Emed.

Dia juga menegaskan, dewan periode 2014-2019 dipastikan akan segera dilantik. Sebab surat keputusan (SK) pelantikan sendiri sudah turun sejak Selasa (26/8) sore. SK yang ditandatangani Plt Gubernur Banten, Rano Karno tertanggal 21 Agustus 2014 berisi tentang Peresmian Pemberhentian DPRD Kota Tangerang masa jabatan 2009-2014 dan peresmian pengangkatan DPRD Kota Tangerang masa jabatan 2014-2019. Dalam surat tersebut tertuliskan pelantikan akan dilaksanakan sesuai masa berakhirnya jabatan anggota dewan yang lama yakni Minggu, 31 Agustus 2014 sekitar jam 09.00 WIB.

“Kita sudah menyebar informasi tersebut melalui surat pemberitahuan dan hari ini sudah disebar undangan ke dewan yang baru. Surat pemberitahuan itu langsung diantar ke rumah anggota dewan terpilih, sedangkan yang tidak tahu rumahnya kita titipkan ke partai,” kata Emed. (uis/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.