Menag : Semua Ulama Besar Murid Syeikh Nawawi
Haul Syekh Nawawi Al-Bantani ke 121
SERANG,SNOL—Seluruh ulama besar di Indonesia merupakan murid dari Syeikh Nawawi Al-Bantani. Hal ini terbukti dari pemikiran moderat para ulama. Selain itu, hampir semua ulama membaca buku karangannya.Demikian disampaikan Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaifuddin, saat memberikan sambutan dalam peringatan haul ke-121 Syeikh Nawawi Al-Bantani di Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, Jumat (22/08) malam. Ia menuturkan, hampir semua ulama besar di Indonesia pada dasarnya murid secara langsung dan tidak langsung dari Syeikh Nawawi. Sebab, hampir semua ulama besar pernah membaca buku yang dikarangnya.
“Ulama besar Indonesia memiliki cara pandang yang moderat, dalam mengajarkan nilai-nilai Islam di Indonesia yang sangat majemuk ini, dan beragam. Itulah mengapa, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya, cara berpikirnya moderat,” ujar Lukman. Sebagai penerus bangsa, kata dia, tentu harus menangkap esensi dari ajaran Syeikh Nawawi yang moderat, dan penuh toleransi tersebut. Menurut dia, paham Syeikh Nawawi yang moderat tersebut sangat relevan untuk dikembangkan.
“Kita sekarang mensinyalir adanya paham-paham asing yang datang dari luar. Ternyata paham itu tidak seperti yang diajarkan guru-guru kita,” ujar Lukman.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno mengatakan, melalui haul Syeikh Nawawi Al-Bantani Tanara ke -121 diharapkan memiliki makna yang dapat dijadikan momentum untuk mengokohkan komitmen dan tekad generasi penerus untuk dapat mengenang serta mewarisi, melestarikan dan mengembangkan semangat, kiprah dan perjuangan Syeikh Nawawi Al-Bantani, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
“Syeikh Nawawi Al-Bantani dengan karya-karyanya telah mengajarkan kepada kita tentang arti pentingnya menyinergikan iman,ilmu dan amal soleh. Keimanan beliau tidak hanya dimiliki secara individual, tetapi juga memiliki manfaat sosial. Hal tersebut teraktualisasikan dalam bentuk karya-karya beliu di antaranya, berupa kitab-kitab dan tulisan-tulisan, seperti syarah jurumiyah, lubab al-bayan, dhariyah al-yaqin,fathul mujib,” terangnya .
Acara haul ini, ujar Rano, salah satunya untuk meneladani kiprah Syeikh Nawawi al-Bantani Tanara. Itu sebabnya, dia mengajak kepada warga Banten khususnya, untuk mengeimpelementasikan keteledanan dari ulama besar dunia tersebut dengan mendayagunakan segenap potensi yang dimiliki,terutama dengan memberikan sumbangsih terbaik bagi masyarakat.
“Untuk terwujudnya hal tersebut tentunya dibutuhkan adanya sinergi antara umara (pemerintah) dan ulama dengan dukungan dan partisipasi dari seluruh stakeholders dan elemen masyarakat Banten,” ujar Rano. (rus/crd/bnn)