Ini Kata LSI Penyebab Pamor Prabowo-Hatta Menurun Drastis

JAKARTA,SNOL Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei mengenai penyebab dukungan terhadap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menurun drastis.

Penurunan itu terjadi pasca penetapan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2014 pada 22 Juli lalu. Salah satu penyebabnya karena karakter pemilih Prabowo-Hatta itu ragu-ragu dan mudah mengubah pilihannya.

“Mereka umumnya berada di perkotaan dengan tingkat pendidikan yang baik. Mereka percaya dengan hasil KPU dan menghormati hasil pilihan rakyat pada Pilpres 9 Juli 2014,” kata peneliti LSI, Ade Mulyana saat konferensi pers “Head to head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU” di kantor LSI, Jakarta, Kamis (7/8).

Berdasar hasil temuan LSI, publik yang percaya terhadap keputusan KPU sebanyak 67,49 persen. Sebaliknya yang tidak percaya Jokowi-JK bukan pemenang Pilpres hanya 18,52 persen. Yang memilih untuk tidak menjawab 13,99 persen.

Ade menyatakan, pamor Prabowo menurun juga diakibatkan oleh persepsi negatif publik. Hal ini menyangkut reaksi dan sikap Prabowo-Hatta yang dinilai kurang legowo dan tidak simpatik dalam merespon hasil resmi KPU.

Menurut Ade, sikap itu terlihat dari klaim kemenangan Prabowo-Hatta terhadap hasil quick count (hitung cepat) lembaga survei. Selain itu juga sikap Prabowo-Hatta yang menarik diri dari proses rekapitulasi resmi KPU membuat banyak publik kecewa.

“Sikap mendelegitimasi KPU dan putusannya oleh Prabowo-Hatta direspon negatif publik,” tegas Ade.

Alasan terakhir, kata Ade menambahkan, karena mayoritas publik ingin sengketa Pemilu cepat berakhir yang mencapai angka 78,11 persen. Sementara publik yang ingin Pemilu tetap berlanjut dan tidak puas dengan hasil Pilpres hanya 14,59 persen. Sementara yang tidak menjawab sebanyak 7,30 persen.

Survei dilakukan pada 4-6 Agustus 2014 dengan menggunakan metode quickpoll dan 1.200 responden di seluruh propinsi di Indonesia. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,9 persen.(wid/rmol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.