Bawaslu Harap Masyarakat Pelototi Proses Rekapitulasi
JAKARTA,SNOL Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muhammad, meminta semua elemen masyarakat mengawasi proses rekapitulasi suara hasil pemilihan presiden 2014 secara berjenjang hingga rekapitulasi nasional, 22 Juli 2014.
Menurut Muhammad, pengawasan dari segenap elemen masyarakat sangat diperlukan untuk membantu penyelenggara pemilu melaksanakan tugas, guna menutup sekecil apapun celah yang bisa dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggungjawab mengganggu proses demokrasi di Indonesia. Apalagi pada saat pencoblosan 9 Juli, Bawaslu menemukan sejumlah indikasi pelanggaran.
Antara lain, rapat pemungutan suara tidak diikuti saksi dari masing-masing pasangan calon presiden di 248 TPS yang tersebar di 21 provinsi. Adanya orang lain yang mengarahkan pemilih untuk mencoblos pasangan tertentu ditemukan di 155 TPS yang tersebar di 16 provinsi dan pada saat pemungutan suara berakhir, masih terdapat pemilih yang hadir di TPS dan sedang menunggu giliran untuk memberi suara di 415 TPS yang tersebar di 14 provinsi.
“Kami mengajak kita semua mari bersama-sama mengawasi proses tahapan rekapitulasi berjenjang,” katanya dalam jumpa pers yang dilangsungkan di di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis (10/7) petang.
Atas dugaan pelanggaran yang terjadi, KPU dan Bawaslu menurut Muhammad, telah meneguhkan sikap dan menegaskan, penyelenggara pemilu tetap netral, jujur, mandiri dan akuntabel.
“Penting untuk KPU dan Bawaslu menegaskan bahwa sampai detik ini dan seterusnya tidak di bawah tekanan dari siapa pun. Insya Allah kami akan tetap netral dan mandiri tanpa tekanan. KPU Bawaslu mengimbau, ciptakan situasi dan kondisi yang teduh,” katanya.(gir/jpnn)