Rapat tanpa Atut, Rano Ditodong 800 M
SERANG,SNOL Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengumpulkan seluruh kepala daerah se Provinsi Banten di pendopo gubernur Banten di Serang, Selasa (4/3). Ini adalah rapat koordinasi pertama yang dipimpin Rano pasca penahanan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap Pilkada Lebak.
Rapat tersebut membahas agenda akselerasi pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, masalah sosial, pembahasan infrastruktur dan penanggulangan pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Banten. Selain itu, dibahas pula persiapan Pemilu yang akan dilakukan pada 9 April 2014 mendatang. Namun para kepala daerah yang hadir lebih menyoroti besaran bantuan keuangan yang selama ini diberikan Pemerintah Provinsi Banten kepada kota / kabupaten.
Bupati Serang, Ahmad Taufik Nuriman menyoroti minimnya bantuan keuangan dari Pemprov Banten ke daerahnya, Dia meminta agar bantuan keuangan kepada delapan kabupaten / kota di Banten dibagi rata, masing-masing 100 miliar sehingga kalau dijumlahkan mencapai 800 miliar per tahun. Bantuan keuangan yang diterima selama ini dinilai Taufik jauh dari cukup.
“Banyak pembangunan di Kabupaten/kota yang kesulitan dilakukan karena kendala anggaran. Untuk ke depan agar pembangunan berjalan di kabupaten/kota maka bantuan keuangan diberikan jumlahnya bukan puluhan miliar tapi ratusan miliar,” kata Taufik dalam Rakor yang dihadiri Sekretaris Daerah Pemprov Banten Banten Muhadi, Bupati Tangerang, Zaki Iskandar, Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi, Bupati Lebak Iti Octavia, Walikota Tangerang Arif S Wismansyah, Wakil Walikota Cilegon Edi Ariadi, Wakil Walikota Serang Sulhi Choir dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie.
Permintaan senada juga disampaikan Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar. Dia malah mengancam akan mengembalikan bantuan keuangan yang dinilainya terlalu kecil.
“Kalau dapat bantuan keuangan hanya Rp5 miliar, lebih baik uang itu dikembalikan saja. Dengan uang segitu kita bingung menggunakannya, mau dipakai apa?” katanya. Zaki setuju dengan usulan Taufik agar bantuan keuangan dibagi secara merata kepada semua kabupaten/kota.
“Pembagian merata saya rasa masih wajar, dan tidak ada lagi kabupaten/kota yang menganggap dianaktirikan,” ujarnya. Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia menilai, pemberian bantuan keuangan ke kabupaten/kota selama ini tidak adil.
“Bantuan ini tidak adil, dan saya melihat bantuan keuangan didasarkan bukan untuk pembangunan dan percepatan, tetapi karena hubungan kedekatan saja. Kabupaten Serang kenapa bantuannya diberikan sangat besar, sedangkan Lebak yang merupakan daerah terpencil diberikan sedikit?” ungkapnya.
Menanggapi itu, Muhadi mengatakan, pemprov akan melakukan pembahasan. Namun demikian, untuk tahun 2014 ini, besaran bantuan keuangan sudah dialokasikan dan sulit untuk diubah.
“Itu sudah berdasarkan usulan. Kalau kita berikan lebih dari usulan yang disampaikan, nanti bagaimana mempertanggungjawabkanya,” ujarnya. Untuk diketahui, bantuan keuangan pemprov kepada kabupaten/kota tahun 2014 ini adalah sebesar Rp233, 870 miliar. Berturut-turut dari kabupaten/kota yang mendapatkan bantuan terbesar adalah Kabupaten Serang senilai Rp73,56 miliar, Kota Serang Rp47,50 miliar, Kota Cilegon Rp27,28 miliar, Kabupaten Pandeglang Rp25,50 miliar, Kota Tangerang Selatan Rp18,35 miliar, Kabupaten Lebak Rp17,56 miliar, dan Kabupaten Tangerang Rp7,9 miliar, dan Kota Tangerang Rp223,414 miliar. (mg11/gatot)