4.276 K2 Banten Lulus Tes, Kabupaten Tangerang Terbanyak
TANGERANG,SNOL Setelah berulangkali ditunda, kementrian pemberdayaan aparatur negara (KemenPAN) akhirnya mengumumkan hasil tes tenaga honorer kategori 2 wilayah Banten, Selasa (18/2) sore.
Sebanyak 4276 pegawai honorer K2 dari delapan pemerintah kota / kabupaten serta pemerintah provinsi Banten dinyatakan lulus tes.
Berdasarkan data dari website KemenPAN, honorer Pemerintah Kabupaten Tangerang tercatat paling banyak lulus tes dengan jumlah 1068 orang. Jumlah terbanyak berikutnya berasal dari Kota Tangerang dengan 859 orang, Kota Tangerang Selatan sebanyak 601 orang, Pemkab Lebak 495 orang, Pemkab Pandeglang 446 orang, Kab Serang dengan 406 orang, Pemprov Banten 171 orang, Kota Serang dengan 140 orang dan Kota Cilegon dengan 90 orang.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar bersyukur dengan jumlah honorer K2 yang lulus terbilang banyak. Dari sekitar 3400 lebih peserta tes honorer K2, sebanyak 1068 orang dinyatakan lulus oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Alhamdulillah hasilnya sudah keluar dan informasi sebanyak 1068 honorer K2. Ini murni hasil pemeriksaan dari BKN dan parameternya mereka yang tahu. Kami tidak tahu,”katanya.
Ditanya soal peserta honorer K2 yang tidak lolos ujian CPNS, Zaki mengaku mereka tetap bertugas sebagai tenaga honorer. Nantinya bisa mengikuti lagi ujian CPNS jika Kabupaten Tangerang mendapatkan kuota dari pemerintah pusat.
“Yang tidak lulus bisa berusaha lagi dalam ujian CPNS yang akan datang. Sementara ini karena kebutuhan pegawai kami masih tinggi, ya tetap tenaga honorer dibutuhkan. Kami kekurangan guru, tenaga teknis dan kesehatan,”tandasnya.
Dessy Hirawati, salah seorang honorer K2 yang lulus tes mengaku lega setelah menyaksikan namanya tercantum di pengumuman KemenPAN. Ibu dua putri itu merasa penantian panjangnya sebagai guru honorer selama 11 tahun tak berakhir sia-sia.
“Rasanya lega sekali. Alhamdulilah,”ujar tenaga honorer di salah satu SD Negeri di kawasan Binong, Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang tersebut.
Kepala BKD Provinsi Banten, Anwar Masud menambahkan mereka yang dinyatakan lolos segera mempersiapkan sejumlah dokumen dan persyaratan untuk pemberkasan sebagai CPNS. Meski be-gitu, Anwar mengaku masih menunggu petunjuk soal teknis pemberkasannya dari KemenPANRB. Sementara, untuk CPNS yang tidak lolos, Anwar menjamin mereka tetap bekerja seperti semula pada posisinya masing-masing di satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) masing-masing.
Koordinator wilayah (Korwil) Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Provinsi Banten merasa tidak puas dan kecewa atas pengumuman kelulusan CPNS dengan sistem yang dilakukan oleh KemenPAN-RB. Dia menilai cara tersebut sangat tidak transparan di mata para honorer.
“Ketidaktransparanan tersebut salah satunya tidak dicantumkannya daftar nilai. Untuk itu kami bersama FPHI seluruh Indonesia akan menggelar aksi akbar di Jakarta pada 25 Februari mendatang,” tegas Ketua Korwil FPHI Provinsi Banten, Fahruroji, kemarin.
FPHI Banten mendesak pemerintah merealisasikan tuntutan honorer k1 dan k2 agar diangkat menjadi CPNS mulai tahun ini. Sementara bagi non honorer agar ditingkatkan status masa kerja dan usia masa kritis sesuai kebutuhan daerah.
“Jika tidak kami akan terus berupaya melawan dan mendesak sampai adanya kejelasan yang direalisasikan atas tuntutan bagi para honorer baik di Banten dan seluruh Indonesia umumnya,”tandas Fahruroji.
Di Jakarta, Karo Hukum dan Komunikasi Informasi Publik (KIP) KemenPANRB Herman Suryatman mengatakan, pengumuman honorer K2 Banten sedianya akan dilakukan Senin (17/2) bersama Provinsi Sulsel, Sulteng, Sultra dan Sulbar. Hanya saja karena ada data yang invalid akhirnya pengumuman batalkan dan baru digelar kemarin. Dengan demikian, berarti tinggal honorer K2 di Aceh, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, yang belum diumumkan. (aditya/arif/esy/gatot/jpnn)