Korban Banjir Ditawari Relokasi
TANGERANG,SNOL Pemerintah Kota Tangerang menawarkan dua opsi kepada warga terkait penanganan banjir, khususnya di daerah-daerah yang selama ini menjadi ‘langganan’ banjir. Opsi yang pertama adalah melakukan relokasi kepada para korban banjir dan yang kedua pembangunan turab di sekitar kali yang selama ini meluap.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, tawaran Pemkot Tangerang diprioritaskan khususnya kepada warga yang lokasinya terkena banjir cukup parah, yakni Perumahan Periuk Damai, Total Persada, Pinang Griya, Ciledug Indah dan Pondok Arum untuk direlokasi ke Rusunawa atau Pemkot membeli rumah-rumah tersebut sesuai aturan yang ada.
“Kami sudah tawarkan kepada warga korban banjir tersebut, untuk direlokasi ke rumah susun sewa (Rusunawa). Tapi warga tidak mau, dengan alasan bahwa mereka sudah betah menempati rumah-rumah tersebut,” ujar Arief, Senin (27/1) lalu.
Menurut Arief, jika warga mau direlokasi dan rumah yang mereka tempati itu rela untuk dibeli Pemkot Tangerang, maka pemerintah daerah akan menyiapkan anggaran. Namun, jika warga menolak Pemkot akan menjalankan alternatif kedua yakni melakukan peninggian turab yang ada.
“Tahun ini kami akan melakukan peninggian turab yang membentang Kali Ledug yang rencananya hanya 50 cm, melihat banjir kemarin Pemkot menaikkan anggaran dan akan kembali membangun turab tersebut setinggi 200 cm. Sehingga diharapkan nantinya bisa menahan debit air yang tinggi dan tidak meluap lagi ke rumah warga,” jelas Arief.
Untuk program penanganan banjir ini lanjut Arief, Pemkot Tangerang menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 miliar. Dana sebesar itu akan dialokasikan untuk penyelesaian normalisasi Kali Angke, pembangunan turab dan drainase, penyediaan pompa serta lainnya. “Akibat meluapnya Kali Cisadane kemarin, lokasi titik banjir bertambah dari 13 titik menjadi 55 titik,” tukasnya.
Junita salah seorang pengungsi di Masjid Al Jihad Perumahan Periuk Damai mengaku bahwa sejak tahun 1989 dirinya tinggal di Perumahan Periuk Damai belum pernah ada tawaran dari Pemkot Tangerang terkait rencana relokasi warga. “Kalau memang Pemkot Tangerang mau merelokasi dengan membeli rumah ini, kami sangat setuju asalkan harganya sesuai dengan kondisi rumah. Kami khawatir, jika rumah ini dijual tapi tidak bisa untuk membeli rumah kembali. Kalau untuk tinggal di Rusunawa rasanya warga di sini tidak mau,” ucap Junita.
Agus Sunardi Ketua RW setempat mengungkapkan, warga yang mengungsi jumlahnya 250 Kepala Keluarga, yang terdiri dari 1.200 jiwa. Para warga ini ada yang mengungsi di Masjid, ruko dan perumahan baru milik pengembang yang belum ditempati penghuninya. “Terkait stok dan pasokan makanan, obat-obatan untuk para pengungsi ini cukup tersedia. Saat ini ada tiga mesin pompa tiga Diesel milik Dinas Pekerjaan Umum dan satu satelit milik warga, untuk membantu memompa genangan air tersebut,” kata Agus. (jojo/made)