Bantuan Korban Sinabung Diawasi BPK
JAKARTA,SNOL Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan mengunjungi para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung pada 23 Januari 2014. Namun, sekitar 8.000 ribu paket bantuan dari SBY sudah tiba di Pelabuhan Belawan, pada Sabtu (18/1) dan langsung didistribusikan.
Bantuan paket makanan, minuman dan obat-obatan siap disebar di 89 titik dan ditujukan bagi 26.174 ribu pengungsi di Tanah Karo, Sumut.
Keterangan resmi dari Kantor Sekretariat Kabinet menjelaskan, paket yang diangkut KRI Teluk Banda Aceh diserahkan secara simboli oleh Pangdam I BB, Mayjen TNI Istu Hari SE, MM kepada Bupati Tanah Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti.
“Untuk mencegah penyimpangan, pengelolaan bantuan didampingi, dikendalikan, dan diawasi secara langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi,” demikian keterangan resmi Setkab.
Sejumlah bantuan pemerintah yang telah disalurkan bagi pengungsi Sinabung juga dibeber. Antara lain lewat BNPB telah disalurkan dana sebesar Rp 20,1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Karo. Sebanyak Rp 7,5 miliar sendiri telah siap dipakai untuk membantu kebutuhan warga yang tinggal di lokasi pengungsian.
Dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan beasiswa dan kebutuhan-kebutuhan pendidikan di Karo. Disebutkan juga, Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik sebesar Rp 16 miliar pada akhir 2013 dan awal 2014 , antara lain berupa lauk pauk, family kids, peralatan dapur, dan paket sandang.
Sedang dari Kementerian Pekerjaan Umum meningkatkan penyaluran air bersih bagi 26.174 jiwa atau 8.160 KK yang tersebar di 89 tempat pengungsian.
Terpisah, Juru Bicara Partai Demokrat Ikhsan Modjo, membantah tudingan sebagian kalangan yang menyebut Presiden lambat dalam menangani bencana Sinabung, juga banjir bandang Manado. Juga ada yang menuding, SBY hanya sibuk dengan kegiatan partainya.
Ikhsan mengatakan, sejak minggu lalu sudah melakukan rapat kabinet terkait bencana alam dan memberikan instruksi kepada para menteri terkait, termasuk BNPB, untuk mengambil tindakan cepat.
“Jangan lupa, Presiden melakukan kegiatan sebagai Ketum PD hanya di weekend atau hari libur,” tegas Ikhsan, kemarin. (sam/jpnn)