Takut KPK Dana SILPA Bengkak
Rp 217 M tak Terserap, Dinkes dan Tata Kota Terbesar
SETU,SNOL Sepanjang 2013, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyisahkan lebih menggunakan anggaran (SILPA) Rp 217.937.796.588. Dinas Kesehatan dan Dinas Tata Kota Pemukiman dan Pembangunan, penyumbang SILPA terbesar. Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan rapat paripurna penyerahan nota keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD), di Gedung DPRD Tangsel, Kecamatan Setu, Kamis (16/1).
Menanggapi besarnya jumlah Silpa, Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangsel, Zakki Mubarak, mengatakan, SILPA yang membesar saat ini lebih dikarenakan rasa ketakutan yang luar biasa di beberapa dinas.
“Tiga bulan di akhir 2013 suasana dibeberapa kedinasan di Kota Tangsel seperti ketakutan menggunakan anggaran. Sebab ada sejumlah dinas yang tercium KPK mengkorupsi anggarannya,” ungkap Zakki.
Akhirnya, muncul sikap untuk enggan mengambil resiko mengerjakan atau menyelesaikan sejumlah proyek yang sebelumnya sudah direncakan. Para pejabat dinas tersebut berpikir, daripada mendapatkan resiko di belakang, lebih baik anggaran tersebut dikembalikan kepada kas daerah dalam bentuk SILPA. “Efeknya program tidak jalan, maka masyarakatlah yang menjadi korbannya,” ujar Zakki.
Ternyata, gejala ketakutan menggunakan anggaran seperti ini, tak hanya terjadi di Kota Tangsel. Dituturkan Zakki, beberapa daerah lainnya di Indonesia juga pada kementeriannya, mengalami hal serupa. Seperti di Kementerian Pendidikan, karena KPK mengendus dugaan korupsi dana BOS, akhirnya pejabat dan staf di kementerian tersebut enggan mengeluarkan tepat waktu dana BOS tersebut.
“Kalau dari awal pejabat maupun pemerintah daerah berhati-hati dan bijak dalam penggunaan anggaran, serta kebijakan. Tidak mungkin ada ketakutan menggunakan anggaran, maka masyarakat tak akan jadi korbannya,” pungkas Zakki.
Sementara, dalam laporannya Dalam laporannya di rapat Paripurna, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menyampaikan langsung R-APBD dan SILPA selama 2013.
“Rp 217.937.796.588 bersumber dari SILPA tahun sebelumnya. Kelebihan tersebut diprediksi berasal dari perlampauan penerimaan PAD, penerimaan dana perimbangan, juga penghematan belanja,” ungkap Airin, dihadapan 30 anggota dewan yang hadir, juga para SKPD.
Namun, seusai rapat paripurna, kepada media, Airin mengungkapkan SILPA berasal dari beberapa dinas yang tak efisien melakukan kinerjanya selama 2013. “Saya sudah meminta kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) nilai SILPA itu berasal dari mana saja? Dinas mana saja yang turut menyumbang, mereka bekerja dengan baik atau tidak. Itu tengah dalam pembahasan evaluasi,” tutur Airin.
Airin pun berharap SILPA ratusan miliar ini haruslah dimanfaatkan dengan mengalokasikan program yang belum sempat terselenggara atau belum tuntas di 2013, kemudian penerjaannya dilanjutkan di APBD murni 2014. Jangan sampai dikerjakan di perubahan anggaran 2014, karena jangka waktu yang harus ditempuh untuk menyelesaikan, amatlah singkat.
Terpisah, Wakil Walikota Benyamin Davnie menuturkan, SILPA tersebut diprediksi berasal dari dua dinas teknis yang mengurus pembangunan di Kota Tangsel. “Dinas Tata Kota Pemukiman dan Pembangunan, serta Dinas Kesehatan. Kedua dinas teknis itu cukup besar, sisanya yang lain-lainlah,” ungkap pria yang akrab disapa Bang Ben itu. (pramita/jarkasih)