Terminal Pondok Cabe Ketiban Berkah

Imbas Ditutupnya Terminal Lebak Bulus Jakarta

PAMULANG,SN—Tahun ini terminal Pondok Cabe Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ketiban berkah. Setelah bertahun-tahun lamanya dibiarkan mangkrak, terminal angkutan itu kemarin mulai dibuka kembali untuk pangkalan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Dibukanya terminal seluas 2,5 hektar tersebut merupakan imbas dari ditutupnya terminal Lebak Bulus Jakarta Selatan. Akibat penutupan itu, sejumlah PO Bus AKAP, memilih membuka loketnya di Terminal Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangsel.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Sukanta menjelaskan, langkah menggunakan terminal Pondok Cabe yang lama mangkrak tersebut merupakan inisiatif dari Paguyuban AKAP. Dishubkominfo Tangsel menerima surat dari paguyuban tersebut agar bus AKAP bisa singgah di Pondok Cabe.

“Permohonan ini setelah ada rencana penutupan Terminal Lebak Bulus. Dari permohonan itu, Paguyuban AKAP merapihkan sendiri lokasi terminal Pondok Cabe,” ungkap Sukanta.

Dishubkominfo Kota Tangsel sudah melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan aset seluas 2,5 hektar tersebut untuk dijadikan pool AKAP. “Mulai hari ini (kemarin, Red) bus AKAP sudah bisa masuk ke sana. Kita juga akan pasang spanduk sosialisasi di sekitar Terminal Pondok Cabe,” katanya.

Pihaknya sudah mengajukan anggaran pada APBD 2014 sebesar Rp1 miliar, untuk perbaikan fasilitas di Terminal Pondok Cabe. “Anggaran itu bukan untuk fasilitas saja dan bukan hanya untuk infrastruktur pendukung terminal, melainkan secara keseluruhan,” tegasnya.

Jika sudah berjalan maksimal, Terminal Pondok Cabe akan diisi oleh 625 bus AKAP dari 80 Perusahaan Oto (PO). Sebagai bagian dari langkah sosialisasi, saat ini Dishubkominfo belum memungut retribusi dari bus AKAP yang masuk ke Terminal Pondok Cabe.
Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangsel, juga dibahas terkait renovasi dan pengoperasian Terminal Pondok Cabe. Akan tetapi, untuk mengembalikan fungsinya, butuh Detailed Engineering Design (DED).

“Harus ada kajian lebih lanjut soal Terminal Pondok Cabe ini. Anggaran DED-nya pun sudah diajukan sebesar Rp350 juta di 2014,” katanya. Apalagi jika melihat infrastruktur jalan akses menuju terminal yang diapit oleh jalan nasional, yakni Jalan Lakmana RE Martadinata hingga perempatan Gaplek Pamulang. Jika sudah berfungsi maksimal, pemasukan Asli Daerah (PAD) dari Terminal Pondok Cabe ini kurang lebih diprediksi mencapai Rp13 miliar.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, pengoperasian penuh Terminal Pondok Cabe membutuhkan infrastruktur pendukung. Sebab, jika tidak didukung dengan infrastruktur yang lengkap akan menimbulkan masalah baru.

“Misal infrastruktur jalan, kalau tidak mendukung akan timbul masalah kemacetan,” kata Airin usai syukuran di Kantor Walikota Tangsel beberapa waktu lalu. Menurutnya, butuh kajian dan koordinasi lebih lanjut untuk memfungsikan terminal ini. Ditanya soal lamanya kajian yang bakal dilakukan, Airin belum bisa menentukannya.

“Dikatakan butuh waktu lama tidak juga. Nanti saya koordinasi dengan Disahubkominfo dulu,” pungkasnya. (pramita/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.