Sinar Mas land Uruk Daerah Resapan

Jalan Viktor Putus
SERPONG, SNOL Sudah tiga hari ini, Jalan Raya Viktor, Ciater Barat, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terputus akibat tergenang air setinggi hampir satu meter. Usut punya usut, ternyata yang menyebabkan jalan itu banjir lantaran daerah resapan di wilayah sekitar diuruk oleh pengembang Sinar Masland yang melakukan pengemban­gan ke daerah sekitar.
“Tadi malam tingginya hampir satu meter, enggak ada mobil atau motor yang berani lewat,” ungkap Her­mawan (43), salah seorang warga yang tinggal di Buaran, Serpong, Kota Tangsel.
Untuk meminimalisir ke­macetan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Tangsel, mengalihkan jalan dari perem­patan Rawa Buntu kemudian menuju Taman Tekno, hingga Jalan Pahlawan Seribu, untuk menuju ke Pamulang. “Terpak­sa kami harus muter, biasanya kan lewat sini lebih dekat,” pungkas Adhi (23) salah seorang pengendara Yaris.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangsel, Agus Budi Darmawan men­gatakan, pihaknya menurunk­an tiga mobil damkar untuk menyedot genangan air dan juga menerjunkan 20 petugas. “Total ada lima alat penyedot, kemudian kami buang airnya ke arah lahan kosong yang ta­dinya merupakan daerah resa­pan,” ungkap Agus.
Meski genangan air me­nyusut, namun tetap saja para pengendara harus berhati-hati lantaran genangan air masih setinggi lutut orang dewasa.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), DBMS­DA Kota Tangsel, Aji Awan mengatakan, pihaknua sudah melakukan penanggulangan awal terhadap genangan air tersebut. Penanggulangan pertama yakni berkoordinasi dengan lintas SKPD yakni Dishubkominfo, Damkar dan BPBD Kota Tangsel. “Pen­anggulangan awal ya pe­nyedotan air dulu. Selain itu mencari jalur buangan air ke Kali Jaletreng,” ujarnya.
Dalam beberapa hari ke depan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak pengembang yang memban­gun tembok pembatas lahan di lokasi genangan. Informasi yang diperoleh, lanjut Aji, la­han dan tembok tersebut mi­lik PT Sinar Mas Land. “Kon­tur tanah di lokasi genangan memang cekung. Dalam waktu dekat kita akan koor­dinasi dengan pengembang,” tambahnya.
Kabid Pengawasan BP2T Tangsel, Ayep mengatakan, pembangunan tembok terse­but sudah dihentikan sejak awal tahun 2013 lalu. “Kita sudah memberhentikan pem­bangunan, karena tidak me­miliki izin,” katanya.
Sementara itu, pihak PT Sinar Mas Land mengakui bila tanah yang disinyalir penyebab banjir merupakan tanah miliknya. Pengembang raksasa itu pun menjanjikan solusi untuk menanggulangi genangan air tersebut. “Me­mang tengah dalam penger­jaan. Tapi kami akan membuat sodetan untuk menanggulan­gi aliran air tersebut agar tak tersendat,” ungkap Humas PT Sinar Mas Land, Anton kepa­da Satelit News kemari.
Dikatakan Anton, tanah tersebut bukanlah diuruk, me­lainkan dibuat untuk memin­dahkan puing-puing yang ada di dalamnya. “Ini hanya se­mentara, dalam waktu dekat kami berjanji akan mem­buat sodetan untuk mengaliri air tersebut,” pungkasnya. (pramita/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.