Sopir Angkutan TKI Blokir Pintu M1 Bandara
BANDARA,SNOL Ratusan sopir angkutan khusus untuk pemulangan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI), menggelar aksi unjuk rasa dengan memblokir Pintu M1 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Jumat (6/12). Aksi yang dilakukan selam satu jam ini sempat membuat arus lalulintas dari Jalan Suryadharma menuju bandara Soetta tersendat hingga 2 kilometer.
Dalam aksinya, para supir ini memprotes soal TKI overstay dari Arab Saudi yang diperbolehkan pulang secara mandiri dari Terminal 2 Bandara Soetta. Padahal sebelumnya, seluruh TKI yang akan kembali ke kampung halamannya harus melalui Balai Pemulangan TKI di Terminal 4. Hal tersebut dianggap membuat pendapatan para supir menurun, karena secara otomatis para TKI kembali ke tanah air tak lagi menumpangi angkutan yang mereka miliki.
Awalnya TKI Overstay dipulangkan secara gratis oleh pemerintah lewat terminal 4, dan mereka yang ngangkut, tapi sejak beberapa hari ini para TKI tersebut diperlakukan sama seperti TKI lain, dan dibolehkan pulang mandiri. “Kemarin saja ada sekitar 520 TKI yang dipulangkan, tapi yang ke terminal 4 hanya 180 orang. Kalau begini, gimana kita bisa dapat makan,” ujar Agus Syafaat, Koordinator Aksi Supir.
Agus menjelaskan, pada dasarnya dia beserta rekan yang lain tidak begitu mempermasalahkan jika para TKI memang benar ingin pulang mandiri karena dijemput keluarga atau keinginan mereka. Namun faktanya, kebanyakan dari para TKI overstay yang ingin kembali ke kampung halaman dipaksa calo untuk menaiki taksi gelap. Akibatnya, mereka kerap kali hanya menjadi korban kriminalitas semata.
“Mereka seperti dihalang-halangi untuk tidak ke terminal 4. Akhirnya mau tidak mau mereka naik taksi gelap. Bahkan seringkali suka ditipu dan diturunin di jalan. Pihak BNP2TKI dan kepolisian tidak ada yang bertanggungjawab terhadap keselamatan mereka,” ujarnya meradang.
Sebenarnya, kata Agus, dalam aksi ini tujuan utama mereka bukanlah memblokir atau menutup pintu M1, melainkan hendak menuju terminal 2 untuk menjemput para TKI overstay.”Kami angkutan resmi, plat kuning dan telah memiliki izin untuk masuk ke Bandara. Sedangkan angkutan yang disana ilegal, tapi didiamkan saja,” tukasnya bernada kesal.
Dia juga menuntut agar kebijakan TKI mandiri yang merujuk Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) No 16/2012, bisa dicabut. Pasalnya, jika tidak begitu profesi mereka sebagai pengangkut kepulangan TKI terancam kandas.
“Kita mau minta ketegasan BNP2TKI, untuk mengembalikan TKI pulang melalui terminal 4. Tadi kita juga sudah sepakat dengan Polres Bandara, mereka mau memfasilitasi mempertemukan Angkasa Pura II untuk mendengar tuntutan kami,” tukasya.Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak dari BNP2TKI yang mau memberikan keterangan terkait polemik pemulangan tersebut. Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat, tidak dapat dikonfirmasi saat dihubungi melalui ponsel genggamnya. (kiki/jarkasih)