Penerbangan Soetta Rawan Kecelakaan

TANGERANG,SNOL Tingginya frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menobatkan bandara terbesar di Indonesia tersebut sebagai bandara paling sibuk di tanah air. Setiap satu jam, ada sekitar 70 pesawat lepas landas, baik penerbangan domestik maupun internasional. Dengan kondisi tersebut, bisa dipastikan jalur lalu lintas Bandara Soetta rawan kecelakaan.
Oleh karena itu, dalam upaya meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan di udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan program Ramp Safety Compaign (RSC) 2013. Program ini digagas oleh pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“RSC sudah menjadi kebutuhan mengingat jumlah penumpang pesawat terus meningkat. Untuk merealisasikannya, seluruh stakeholder yang ada di bandara harus melaksanakan tiga hal, antara lain mengubah mindset, membangun sinergi dan menjadikannya sebuah rutinitas untuk seterusnya,” kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat menyampaikan sambutan program RSC di Auditorium Gedung 600 PT Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta Selasa, (3/11).
Mangindaan mengatakan, jika semua stakeholder di bandara mampu melaksanakan tiga poin tersebut, maka RSC akan menghasilkan suatu perubahan dalam bentuk kultural set, dimana kesadaran dan kepedulian akan pentingnya keselamatan tumbuh sebagaimana diharapkan.
Lebih lanjut Menhub menambahkan, sebagai negara kepulauan, ada pergeseran pada pilihan sarana transportasi pada masyarakat Indonesia. Jika dulu banyak yang menggunakan kapal laut, kereta api dan bus sebagai sarana angkutan, masyarakat sekarang malah lebih memilih pesawat seiring dengan meningkatnya perekonomian. Dan bahkan hal ini seperti sudah membudaya.
“Ini jelas memicu kenaikan jumlah penumpang transportasi udara. Kenaikan jumlah penumpang mengakibatkan meningkatnya lalu lintas penerbangan dan pertumbuhan lalu lintas penerbangan berakibat pada semakin tingginya resiko keselamatan di sisi udara,” katanya.
Peluncuran RSC juga ditandai dengan pemasangan stiker oleh Menhub pada kaca depan kendaraan ground handling di Terminal II. “Kita tentu berharap, bandara lain di seluruh tanah air juga akan melaksanakan RSC setelah Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk,” lanjutnya.
Sementara, Kepala Otoritas Bandara Soetta Adi Kanrio Dayanun mengatakan, RSC adalah tempat yang tepat untuk mengingatkan semua pihak yang beroperasi di bandara bahwa keselamatan penerbangan di atas segalanya. “Tujuan utama RSC adalah untuk menciptakan pelayanan yang aman, tertib dan profesional di sisi udara sesuai dengan peraturan sehingga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan citra penerbangan dunia,” kata Kanrio.
Senior General Manager PT Angkasa Pura II Bram Bharoto Tjiptadi, menambahkan, pihaknya akan terus memonitor potensi hazard di sisi udara yang sewaktu-waktu dapat menyebabkan gangguan terhadap keselamatan penerbangan. “Yang mesti diingat oleh semua pihak yang beroperasi di bandara adalah bahwa keselamatan tidak hanya menjadi tanggungjawab penyelenggara dan regulator bandara,” ujarnya.
Maka, demi terciptanya rasa tanggungjawab bersama dan kebersamaan dalam tugas dan fungsi di sisi udara, dibentuklah Ramp Safety Community yang terdiri dari PT Angkasa Pura, Administrator Bandara, Ground Handling, Catering Service, Cargo Service, GMF dan Pertamina.
Komunitas dengan motto “safety is our concern” ini dideklarasikan tanggal 14 Juni lalu guna mewujudkan komitmen bersama untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko keselamatan di sisi udara. Ramp Safety Compaign akan berlangsung. (kiki/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.