Periksa Kehamilan, Cegah Kematian Saat Melahirkan

PANONGAN,SNOL Dianugerahi anak merupakan suatu hal yang membahagiakan bagi keluarga. Apalagi jika kelahiran sang buah hati diiringi kesehatan dan keselamatan ibu yang melahirkannya. Sayangnya, saat ini angka kematian tersebut masih cukup tinggi.
Dr dr Shirley Ivonne Moningkey M.Kes, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pelita Harapan (UPH) mengatakan saat ini Banten menempati urutan keempat di Indonesia yang menjadi daerah paling banyak kasus terjadinya kematian ibu dan anak. “Tahun lalu angka kematian ibu saat melahirkan di Indonesia mencapai 204 per 100 ribu kelahiran, mungkin sekarang telah mencapai 300 kasus. Untungnya di Kabupaten Tangerang baru mencapai 150 kasus saja,” jelas Shirley usai menjadi pemateri di acara  Seminar Sehari dalam rangka hari kesehatan nasional ke-49 tingkat Kabupaten Tangerang tahun 2013 dengan tema “Peran Faktor Dilepaskan Endotel dan Faktor Maternal Terhadap Kejadian Pre Eclamssia Dini dan Melambat”
dan “Prevelensi dan Demografi Penderita Diabetes Millitus Di Kelurahan Binong Curug” di Rumah Sakit Ciputra Hospital, Selasa (12/11).
Menurut  Shirley, adanya kasus kematian ibu saat persalinan tersebut disebabkan karena kurangnya pendidikan ekonomi dan pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan yang baik. “Perlu adanya upaya keras untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan saat kehamilan,” jelas Shirley yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga) pada Dinkes Kabupaten Tangerang ini.
Pihaknya menganjurkan agar para ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya serta merencanakan mengenai kelahirannya. “Selain rutin memeriksa kesehatan tidak kalah penting adalah menyiapkan saat proses persalinan. Lokasi persalinan serta kebutuhan lainnya harus sudah disiapkan sejak awal. (hendra/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.