TKI di Saudi: Kami Berharap Pak SBY Mau Datang Kemari

SNOL. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang legal di Arab Saudi, telah membentuk relawan untuk mencari bantuan. Tapi, dengan jumlah TKI yang begitu banyak, membuat mereka sangat kerepotan.
“Pihak KJRI di sini juga sudah sangat repot. Kami harap Pak SBY mau datang ke sini. Para TKI di sini kan warga negara Indonesia. Janganlah hanya mengandalkan kerajaan Arab Saudi,” jelas Thobibi, salah satu TKI yang bekerja sebagai desainer di Arab Saudi, saat dikontak Rakyat Merdeka Online, Rabu malam.
Saat ini sekitar 8 ribu TKI yang ditahan di penjara Imigrasi Arab Saudi kondisinya sangat memprihatikan. Mereka kekurangan pasokan makanan dan minuman. Sebagian bahkan harus minum air keran.
Untuk tidur, tambahnya melanjutkan, memang tidak terlalu menyedihkan. Kebetulan, penjara itu baru dan luas. Kapasitasnya bisa menampung 50 ribu orang. Tiap ruang juga cukup luas. Untuk perempuan dan anak-anak, satu ruangan berisi 50-60 orang. Sedangkan untuk laki-laki, satu ruangan berisi 100 orang.
“Untuk laki-laki, tidurnya berjejer seperti ikan cue. Tapi tidak apa-apalah, laki-laki masih kuat,” kata Thobibi.
Dia memprediksi, kondisi ini akan berlangsung lama. Soalnya, sampai saat ini belum ada satupun TKI yang diproses untuk dideportasi. Menurut pihak Imigrasi Arab Saudi, mereka akan memprioritaskan orang tua, ibu hamil, dan anak-anak. Tapi sampai sekarang belum ada yang disidik jari. Mereka hanya baru didata.
“Untuk keluar dari Arab Saudi kan harus disidik jari, sampai sekarang belum ada. Jadi, yang ada di Jakarta, tolonglah kami di sini,” harap Thobibi.
Dari awal, sejumlah pihak sudah mengingatkan pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif terkait habisnya masa amnesti untuk para TKI undocumented di Arab Saudi sejak Minggu (3/11), kemarin. Jika tidak, akan muncul beberapa masalah terhadap 73 ribu TKI undocumented tersebut. (zul/rmol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.