Petani Temukan Mortir Aktif 4 Kilogram
SNOL. Petani tebu di kawasan bekas pabrik Kunir, Kecamatan Ngunut, gempar kemarin (1/10). Itu setelah Tumirah, 60, salah seorang petani tebu menemukan mortir saat menanam tebu di lahan sekitar bekas pabrik sekitar pukul 09.00. Warga Kecamatan Sumbergempol itu, lantas menyerahkan mortir tersebut ke Polsek Ngunut. Selanjutnya, polsek menyerahkan ke Polres Tulungagung untuk diperiksa.
Dari hasil pemeriksaan sementara, mortir diduga peninggalan Belanda pada zaman perang dunia (PD) dua. Itu terlihat dari kondisi mortir yang berkarat dan tertutup tanah. Tak hanya itu, tahun pembuatan dan produksi tidak ditemukan pada mortir tersebut. “Tidak ada tahun pembuatan dan produksi pada mortir. Itu termasuk jenis mortir peluncur. Diperkirakan peninggalan perang dunia dua,” ungkap Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto melalui Kabag Ops AKP Ganang Nugraha Widhi.
Ganang-begitu sapaannya- mengatakan, mortir peluncur tersebut diduga masih aktif. Itu terlihat dari pemicu ledak di bagian ujung mortir yang belum terbuka. Jika pemicu tersebut terkena benturan, dipastikan mortir langsung meledak. “Kemungkinan masih aktif. Beratnya sekitar empat kilogram dengan panjang 39 centimeter ditambah panjang sirip sekitar 12 centimeter,” katanya sambil menunjukkan mortir.
Sebenarnya, lanjut pria murah senyum itu, mortir peluncur tidak meledak sebelum diluncurkan dengan menggunakan alat khusus. Meski demikian, harus tetap waspada sebab daya ledak mortir diperkirakan cukup besar. (jpnn)