DPRD Kosong, Tamu pun Bengong

TANGERANG, SNOLSungguh terlalu DPRD Kota Tangerang. Pada jam kerja tidak ada seorang pun yang nampak di kantor. Tidak cuma para anggota dewan terhormat, bahkan staf juga tidak nampak batang hidungnya. Pantauan koran ini pada pukul 10.30 WIB seluruh ruang komisi kosong melompong. Satelit News pertama-tama melongok ke ruang komisi I. Di ruang komisi yang bersebelahan langsung dengan pintu utama menuju ruang kerja DPRD Kota Tangerang ini, kondisinya tampak sepi.
Meski tidak terkunci, namun sama sekali tidak ada tanda-tanda aktifitas manusia. Jangankan staf atau anggota DPRD Kota Tangerang, perangkat komputer pun tidak ada yang menyala. Di sini cuma nampak meja kerja dan kursi yang berderet. Selanjutnya wartawan mencoba melihat ruang Komisi IV. Setali tiga uang, di ruangan yang bersebelahan dengan Komisi I ini, kondisinya tidak jauh berbeda. Ruangan anggota komisi yang membidangi infrastruktur ini juga tidak nampak nampak terjadi kesibukan. Sama seperti di Komisi I, hanya jejeran sofa dan kursi yang menjadi ‘penghuni’.
Lebih menyedihkan lagi adalah ruang Komisi II dan III. Ruang Komisi II yang bersebelahan dengan Komisi IV ini malah dalam keadaan terkunci. Pun ruangan Komisi III yang terletak di depan Komisi IV ini juga tertutup rapat. Tak ayal, gedung ini nampak bak tak berpenghuni. Wartawan juga sempat mencoba mencari para wakil rakyat di ruang fraksi masing-masing, namun hanya segelintir staf saja yang kelihatan
Ironisnya pada saat yang bersamaan, datang tamu rombongan anggota DPRD Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Mereka berjumlah kurang lebih sepuluh orang. Oleh petugas keamanan mereka kemudian dipersilahkan masuk ke ruang Badan Anggaran (Banang) tempat tamu biasa diterima. Sekian lama menunggu, akhirnya anggota dewan Minahasa diterima tuan rumah. Sayang, meski hendak bertemu dengan rekan sekoleganya, tidak ada satupun wakil rakyat yang menerima mereka.
Menurut salah seorang anggota rombongan Darma, pihaknya datang ke DPRD Kota Tangerang untuk mengetahui pengambilalihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ke pemda. “Di kita belum, padahalkan seharusnya paling lambat 2014 sudah harus dilakukan oleh pemda,” jelasnya.
Bahkan, mereka akhirnya harus diterima oleh Kasubag Perbendaharaan dan Keuangan DPRD Kota Tangerang, Endang Purwaningsih seorang diri. “Mohon maaf, karena seluruh anggota DPRD ada hearing, tadi saya diperintahkan Pak Sekwan (Emed Mashuri) untuk menerima kunjungan ini. Kalau tidak salah, mau bertanya tentang Pajak Bumi dan Bangunan ya?” tanya dia. Lantaran bukan bidangnya, Endang mengaku akan mengarahkan mereka kepada Dinas Pendapatan dan Aset Daerah (DKPAD) ke Graha 293 tempat wajib PBB membayar.
“Tapi kalau misalnya tanya soal DPRD akan saya coba jawab sesuai kemampuan saya, adapun soal PBB nanti akan saya ajak ke DPKAD,” terangnya. Mendengar pernyataan Endang, mendadak suasana hening. Ketua rombongan Man Rambitan Hartoyo yang duduk di samping Endang hanya menghela nafas. Rambitan yang memang belum berbicara sepatah katapun lantaran memang belum membuka acara dan memperkenalkan diri hanya membolak-balik kertas. Gurat wajahnya nampak memendam beban.
Meski sempat terjadi tanya jawab, namun tidak lama setelahnya Endang akhirnya mengajak tamunya ke Graha 296. Pertemuan hanya berlangsung lima menit. (made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.